Di masa lalu : Dae-young menyelamatkan gadis bernama Da-jung yang hampir tidak sengaja tertabrak mobil, bertemu dan jatuh hati terhadap Da-jung siswa pindahan yang datang ke sekolahnya. Saat hujan, para siswa laki-laki menawarkan payung kepada Da-jung. Namun Da-jung hanya ingin menerima tawaran dari Dae-young.
Waktu sekarang : Dae-young (yang kembali ke tubuh usia 18 tahun dengan menggunakan nama Woo-young) gugup atas kunjungan mendadak Da-jung ke kediaman Deok-jin. Da-jung memojokkan Woo-young dan mengatakan “kamu Hong Dae-yung”.
Deok-jin lalu mengatakan bahwa Ibunya mirip dengan dengan Dae-young. Dae-young segera pergi berangkat ke sekolah setelah diminta oleh Deok-jin. Da-jung menghubungi bertanya pada Dae-young, dan segera Dae-young/Woo-young menjawab telepon.
Da-jung bertanya apa benar Ibu Dae-young mirip dengannya. Dae-young berpura-pura bahwa memang itu benar dan meyakinkannya bahwa Deok-jin membesarkan anaknya sendiri. Ini membuat Da-jung merasa aneh.
Di sekolah, Woo-young/Dae-young mendengar putrinya Shi-ah dan geng lain bergosip mengenai ayah mereka mengatakan mereka tidak mempunyai cukup uang jajan.
Secara khusus, Shi-ah mengatakan dia mendapatkan uang lebih dari ayahnya saat dia menjual mimpinya kepada ayahnya sebagai keberuntungan sehingga ayahnya memberikannya uang.
Shi-ah dan gengnya bersimpati dengan ucapan Woo-young/Dae-young yang menasehati mereka untuk tidak memeras ayah mereka. Sejak itu mereka berjanji bersikap baik terhadap ayah mereka.
Di sekolah hujan turun, Woo-young/Dae-young buru-buru membeli 2 payung dan menyerahkan kepada Shi-ah dan lainnya diserahkan kepada Shi-woo dengan meletakkannya di mejanya. Malam hari, secara kebetulan Woo-young/Dae-young bertemu Aerin memegang payung.
Woo-young/Dae-young meminta Ae-rin mengantarnya menuju halte bus. Ae-rin jatuh hati terhadap ketampanan Woo-young/Dae-young. Namun di masa lalu, saat Dae-young tua, Ae-rin berusaha melakukan perlakuan berbeda pada Dae-young tua.
Di kantor, Dajung mendapatkan perhatian dari para wawancara karena dia merupakan seorang Ibu. Di sekolah, Dajung menyampaikan berita kepada Si-woo bahwa dirinya diterima sebagai penyiar. Mereka berpelukan dan bersuka cita.
Woo-young/Dae-young mendengar ini, dia menghampiri mereka berdua dan berpelukan. Di sisi lain terjadi keributan di station penyiaran. Director mengetahui bahwa Da-jung seorang Ibu dan anak kembar sehingga dia mengubah posisi Da-jung yang sebenarnya berada di peringkat pertama berada di urutan bahwa dengan Yoo-mi berada di posisi pertama selama proses uji coba kerja.
Esok hari di hari pertama kerja, Shi-ah memberikan hadiah Da-jung dengan permintaan maaf sementara itu Woo-young/Dae-young menunggu di depan rumah dan menyarankan Da-jung mengganti pakaiannya, mengatakan bahwa roknya terlalu pendek dan Da-jung mengenakannya dengan rapi.
Di kantor, Ja-young merasa senang menyebut Da-jung sebagai kakak perempuan dan menunjukkan sikap ramah namun Yumi menempelkan benih kebencian dan sombong sebab saudara perempuannya merupakan penyiar resmi di sana.
Di sekolah, Ja-sung berusaha untuk mengganggu Si-woo lagi, dan Woo-young/Dae-young menyarankan permainan bola basket dengan pertarungan. Jika Ja-sung kalah, dia tidak boleh mengganggu Shi-woo lagi.
Saat dilapangan, Woo-young/Dae-young dan Shi-woo menikmati permainan mereka dan berhasil menang. Ini membuat teman-teman yang lain terkejut dengan keterampilan bola basket keduanya.
Da-jung masih dalam masa percobaan, tidak ada yang meliriknya sebab peringkatnya. Namun kesempatan itu datang ketika dia mewawancarai bintang top baseball. Meskipun harus menerima guyuran air dari pemain lain.
Da-jung menjadi topik hangat dan terkejut saat dia menerima dukungan, dan Woo-young/Dae-young bertemu dia di halte dan melepas pakaiannya untuk menyelimuti Dajung yang basah. Dia khawatir terhadap Da-jung.
Suatu ketika seseorang memposting di internet mengenai kehamilan Da-jung saat di sekolah dan opini publik yang sebelumnya baik menjadi cepat berubah menjadi mengkritik Da-jung.
Esok hari di sekolah, Ja-sung mengkritik kehamilan sekolah Dajung sebagai alasan untuk putrinya Shi-ah. Woo-young/Dae-young tidak tahan dia bersiap melangkah namun Ji-ho justru melayangkan tinjunya kepada Jasung. Jasung marah mematahkan gagang sapu bersiap memukul Ji-ho namun dia dihentikan oleh Woo-young/Dae-young.