The Price of Confession Episode 8 Recap & Review: Kebenaran Kelam di Balik Identitas Mo Eun

The Price of Confession Episode 8 menjadi titik balik besar dalam keseluruhan cerita. Perlahan, potongan-potongan misteri yang selama ini terasa kabur mulai menyatu. Identitas Mo Eun, masa lalu kelam Ko Se-hun, serta keterlibatan An Yun-su dalam pusaran kasus pembunuhan kini bergerak menuju satu garis yang lebih jelas—meski tetap menyisakan banyak luka dan tanda tanya.

Episode ini tidak hanya mengungkap fakta, tetapi juga memperlihatkan betapa keadilan bisa dimanipulasi, betapa korban bisa dibungkam, dan betapa dendam lahir dari ketidakadilan yang dibiarkan bertahun-tahun.

Yun-su di Tengah Kematian Ko Se-hun

Episode dibuka dengan Yun-su yang berada di rumah sakit, berbincang dengan Mo Eun. Kabar kematian Ko Se-hun masih terasa tidak nyata baginya. Raut wajah Yun-su menunjukkan keterkejutan yang bercampur dengan kebingungan. Sulit baginya menerima kenyataan bahwa pria itu benar-benar telah mati.

Dorongan emosional membawa Yun-su pergi ke rumah Se-hun. Di sana, kerumunan orang telah berkumpul, menyaksikan tubuh Se-hun dikeluarkan dari rumahnya. Di antara keramaian itu, Yun-su melihat Jeong-gu. Tatapan mereka sempat bertemu, tetapi Yun-su memilih pergi tanpa sepatah kata pun.

Keheningan di antara mereka terasa jauh lebih berat daripada sebuah percakapan.

Penyelidikan Awal: Masa Lalu Se-hun yang Disembunyikan

Di dalam rumah Se-hun, Baek Dong-hun dan Detektif Ryu mulai melakukan penyelidikan. Dari pembicaraan mereka, terungkap bahwa dua tahun lalu Se-hun pernah menjalani persidangan atas sebuah kasus serius. Meski detailnya belum dijelaskan sepenuhnya, disebutkan bahwa korban dalam kasus tersebut—beserta ayahnya—meninggal dunia akibat bunuh diri.

Fakta ini langsung memberi warna gelap pada sosok Se-hun, yang sebelumnya masih berada di wilayah abu-abu moral.

Hasil autopsi kemudian mengungkap bahwa Se-hun mengalami pencekikan, namun penyebab kematian utamanya adalah luka tusuk. Detail ini menegaskan bahwa kematiannya bukan kecelakaan, melainkan pembunuhan yang disengaja.

Yun-su Mulai Bergerak Sendiri

Guncangan mental membuat Yun-su sulit berpikir jernih. Setibanya di rumah, ia meminta Mun-jun untuk menjaga Sop selama beberapa hari. Keputusan ini terasa seperti upaya melindungi satu-satunya hal yang masih ingin ia jaga.

Namun Yun-su tidak berhenti di situ. Ia memutuskan untuk menyelidiki Pudgy—sosok yang selama ini berada di dekat Mo Eun. Saat hendak pergi, Jeong-gu tiba-tiba muncul di depan rumahnya. Ia menuntut penjelasan setelah melihat Yun-su mengenakan jas dokter di rumah sakit. Yun-su memilih bungkam dan pergi, meninggalkan Jeong-gu dengan kecurigaannya sendiri.

Penyelidikan membawa Yun-su ke Poojim Bakery, tempat Pudgy bekerja. Ketika Pudgy keluar untuk istirahat, Yun-su mengancamnya menggunakan taser dan memeriksa ponselnya. Namun tidak ada bukti mencurigakan yang ditemukan.

Pudgy bersikeras bahwa Mo Eun adalah orang baik. Ia mengaku hanya diminta untuk mengawasi Yun-su—bukan untuk menyakitinya.

Kasus Lama Kang So-mang Terungkap

Sementara itu, Detektif Ryu menggali lebih dalam tentang korban dalam kasus lama Se-hun: Kang So-mang. Ia memiliki kakak perempuan bernama Kang So-hae, yang pernah menempuh pendidikan kedokteran di Jerman. Setelah itu, So-hae bekerja di kamp pengungsi di Thailand, sebelum dilaporkan meninggal akibat kecelakaan mobil.

Baek Dong-hun melakukan penyelidikan independen dan menemukan fakta yang jauh lebih mengerikan.

Terungkap bahwa Ko Se-hun memperkosa So-mang dalam kondisi mabuk, merekam kejahatannya, dan bahkan mengakuinya. Namun berkat pengaruh dan kekuasaan keluarganya, kasus tersebut dibelokkan. So-mang justru diposisikan sebagai pihak yang menggoda dan difitnah sebagai perempuan penghibur.

Se-hun kemudian menyebarkan video pemerkosaan itu ke semua orang yang mengenal So-mang. Tekanan mental yang luar biasa membuat So-mang mengakhiri hidupnya dengan melompat dari gedung. Tak lama setelah itu, sang ayah menyusul dengan bunuh diri.

Dalam kilas balik yang memilukan, terlihat pesan terakhir Se-hun kepada So-mang—pesan penuh ancaman sebelum ia menyebarkan video tersebut.

Konfrontasi Dong-hun dan Mo Eun

Berbekal semua informasi itu, Dong-hun menemui Mo Eun. Ia membacakan isi berkas pengadilan, termasuk kesaksian seorang rekan So-mang yang disebut sebagai “P”. Kesaksian inilah yang menjadi kunci pembelaan Se-hun di pengadilan.

Dong-hun kemudian menyinggung hasil tes poligraf Mo Eun yang janggal. Ia menuduh Mo Eun telah berbohong tentang identitasnya.

Dengan tegas, Dong-hun menyatakan bahwa Mo Eun sebenarnya adalah Kang So-hae—kakak kandung Kang So-mang. Ia meyakini bahwa orang yang tewas dalam kecelakaan mobil di Thailand bukanlah So-hae, melainkan orang lain.

Lebih mengejutkan lagi, Dong-hun menyatakan bahwa Mo Eun bukan pembunuh Ki-dae.

Di tengah konfrontasi itu, Dong-hun menerima telepon dari Detektif Ryu. Rambut yang ditemukan di TKP pembunuhan Se-hun cocok dengan milik An Yun-su.

Namun Mo Eun dengan yakin mengatakan bahwa Yun-su bukan pelaku pembunuhan tersebut.

Reporter Hong dan Petunjuk Misterius

Di sisi lain, Reporter Hong menerima telepon anonim. Sang penelepon mengungkap adanya hubungan masa lalu antara Ko Se-hun dan Mo Eun. Informasi ini memperkuat dugaan bahwa kematian Se-hun bukan peristiwa terisolasi, melainkan bagian dari rangkaian kejadian yang telah dirancang sejak lama.

Identitas “P” Terbongkar di Penjara

Ketika Mo Eun kembali ke penjara, ia melihat Hui-yeong sedang berbincang dengan seorang pria muda saat jam kunjungan. Tatapan pria itu pada Mo Eun terasa aneh dan intens.

Tak lama kemudian, Mo Eun menanyakan pernyataan Hui-yeong tentang “hukuman ilahi” bagi orang tua Se-hun. Dari situ, Mo Eun menyadari kebenaran yang mengejutkan: Hui-yeong adalah P, saksi yang bersaksi palsu di pengadilan So-mang.

Amarah Mo Eun meledak. Ia menyerang Hui-yeong dan mencoba mencekiknya sebelum petugas menariknya pergi.

Yun-su Ditetapkan Sebagai Tersangka

Dengan bukti yang terkumpul, Dong-hun dan Detektif Ryu bersiap menangkap Yun-su. Riwayat pergerakannya, ditambah laporan Sun-deok tentang alat pemantau pergelangan kaki yang rusak, memperkuat kecurigaan mereka.

Ketika Yun-su pulang dari bakery, ia dikejutkan oleh kedatangan mendadak Mr. Ko, ayah Se-hun. Ia memaksa masuk dan menunjukkan foto Yun-su di rumah Se-hun—foto yang dikirim oleh orang anonim.

Awalnya ia mengaku hanya ingin berbicara, tetapi situasi berubah menjadi ancaman. Yun-su berhasil melarikan diri dan mengemudi menjauh, meski alat pemantau mulai berbunyi karena melewati jam malam. Ia mengabaikan panggilan Sun-deok.

Di perjalanan, Yun-su melihat laporan berita yang menyebutkan rambutnya ditemukan di TKP pembunuhan Se-hun. Menyadari polisi sedang mengejarnya, Yun-su menerobos lampu lalu lintas dan berhenti di sebuah minimarket, di mana ia memotong alat pemantau kakinya dengan pisau.

Ia kini resmi menjadi buronan.

Tragedi Terakhir di Penjara

Di penjara, Hui-yeong mendapat perawatan medis, sementara Mo Eun dikurung di sel isolasi. Hui-yeong melihat kabel hitam panjang tergeletak di dekatnya.

Saat Officer Eom lengah ketika mengantarnya kembali ke sel, Hui-yeong memanfaatkan kesempatan itu. Ia melilitkan kabel ke lehernya dan melompat dari balkon.

Episode berakhir dengan Mo Eun yang menyaksikan perjuangan Hui-yeong dari balik jeruji—adegan sunyi, kelam, dan menyayat.

Review Episode 8: Pengungkapan yang Brutal dan Emosional

The Price of Confession Episode 8 memberikan pengungkapan besar tentang siapa sebenarnya Mo Eun. Semua kepingan tentang Ko Se-hun akhirnya terbuka, dan detailnya benar-benar mengerikan.

Twist tentang identitas Mo Eun sebagai Kang So-hae terasa kuat dan masuk akal, termasuk kegagalan tes poligraf yang selama ini menjadi tanda tanya. Meski disampaikan dalam bentuk information dump, pengungkapan ini tetap efektif dan emosional.

Persepsi terhadap Mo Eun pun berubah total. Ia bukan penyihir atau psikopat, melainkan korban yang mencari keadilan dengan caranya sendiri. Tindakan-tindakannya di episode sebelumnya—termasuk melindungi Pudgy—kini terasa lebih manusiawi.

Sementara itu, Yun-su kini berada di jalur pelarian. Transformasi karakternya membuka kemungkinan konflik yang jauh lebih besar di episode-episode berikutnya.

Meski ada beberapa detail yang terasa kurang realistis—seperti Hui-yeong yang dengan cepat mendapatkan kabel panjang—episode ini tetap solid, penuh ketegangan, dan emosional.

Dengan misteri pembunuh Se-hun dan kasus Ki-dae yang belum terjawab sepenuhnya, The Price of Confession berhasil menjaga penonton tetap terikat pada ceritanya.

Episode 7 | All Lists | Episode 9

The Price of Confession Episode 7 Recap & Review: Rahasia, Kebohongan, dan Kebenaran yang TerungkapThe Price of Confession Episode 9 Recap & Review

Related

Tinggalkan komentar