The Price of Confession Episode 2 – Sinopsis & Review

The Price of Confession Episode 2 membuka cerita dengan tekanan hukum yang semakin menjerat Yun-su. Pengacaranya menyarankan agar ia mengakui pembunuhan Ki-dae dengan dalih membela diri—cara tercepat untuk mendapatkan hukuman lebih ringan. Namun saat rekaman rekonstruksi diputar di persidangan, terlihat jelas bagaimana Yun-su menolak tuduhan itu di tengah proses pengambilan video.

Di pengadilan, ia tetap bersikukuh tidak bersalah. Sayangnya keputusan itu tak mengubah hasil akhir: Yun-su dijatuhi hukuman seumur hidup.

Mo Eun Ditangkap dan Mulai Menunjukkan Keanehannya

Di sisi lain, polisi menggerebek rumah kaca mewah tempat Mo Eun berada. Ia langsung dibawa untuk diinterogasi. Mo Eun mengaku pernah bekerja sebagai asisten dokter gigi untuk pasangan pemilik rumah, tetapi mereka memperlakukannya seperti pembantu. Ia bahkan mengatakan selalu membawa racun dan pisau bedah di dalam tas.

Detektif Ryu memperhatikan sesuatu yang aneh: Mo Eun tak memiliki sidik jari. Ia mengklaim hal itu akibat kecelakaan kimia di klinik tempatnya bekerja. Ketika seorang psikiater dipanggil untuk mengevaluasinya, Mo Eun menjawab pertanyaan dengan ekspresi yang terlalu tenang—bahkan terlihat menikmati saat menggambarkan bagaimana pasangan itu meninggal.

Yun-su Kehilangan Harapan

Kondisi Yun-su makin rapuh ketika sahabatnya, Mun-jun, datang menjenguk. Selama ini Mun-jun merawat Sop, tetapi skandal yang menyeret Yun-su mulai berdampak buruk bagi putranya sendiri. Dengan berat hati, ia memutuskan untuk menyerahkan Sop ke keluarga lain.

Kabar itu menghantam Yun-su. Ia kembali ke sel, menangis tanpa henti hingga memicu pertengkaran dengan salah satu narapidana bernama Wal-sun. Perkelahian terjadi, namun luka yang diperiksa petugas medis ternyata bukan dari pertarungan—Yun-su menghantamkan kepalanya ke dinding karena frustasi. Sang dokter berusaha menenangkannya, meminta Yun-su tetap hidup demi putrinya.

Mo Eun Membuat Kekacauan di Penjara

Ketika Mo Eun dipindahkan ke penjara, ia mengalami masalah dengan penghuni sel lain yang merasa tidak dihormati. Perkelahian kembali pecah, dan Mo Eun mematahkan pensil, menahannya tepat di arteri leher lawannya sambil menjelaskan betapa mudahnya ia bisa membunuhnya hanya dengan satu tusukan kecil.

Karena insiden itu, ia ditempatkan di sel isolasi. Mo Eun tampak panik saat melihat sarang laba-laba—ia mengaku punya fobia terhadap hewan itu. Namun kemudian terungkap bahwa ini hanya trik agar ia dipindahkan ke sel lain… yang ternyata bersebelahan dengan sel Yun-su.

Di sana, Mo Eun memperkenalkan dirinya sebagai “pembunuh dan penyihir” serta menawarkan bantuan pada Yun-su. Ia bersedia mengaku sebagai pembunuh Ki-dae, asalkan Yun-su membantunya kembali.

Pengakuan yang Mengguncang Publik

Satu minggu kemudian, Yun-su keluar dari sel isolasi dan membaca pemberitaan tentang Mo Eun yang dijuluki “penyihir” sekaligus psikopat oleh media. Seorang sipir memberi tahu bahwa pengacaranya telah mundur, sehingga Yun-su harus mencari pengacara baru.

Sementara itu, Mo Eun mendapat kunjungan dari pengacara lain dan meminta persidangan resmi dengan juri. Permintaan ini disetujui dan dengan cepat menyita perhatian publik.

Di persidangan, ketika hakim mempersilakan Mo Eun berbicara, ia mengejutkan semua orang dengan mengaku ingin “menambah satu pengakuan”—pembunuhan Ki-dae. Berita itu langsung meledak di media dan terdengar pula oleh Yun-su serta para narapidana lain.

Saat Mo Eun kembali ke penjara, Yun-su hanya bisa bertanya-tanya: apakah Mo Eun benar-benar orang misterius ber-hoodie hitam yang ia lihat di malam kejadian?

Review Episode 2

Episode ini memperkenalkan Mo Eun lebih dekat—meski tetap menyisakan banyak misteri. Kim Go-eun menampilkan karakter yang dingin, datar, namun di saat yang sama menunjukkan sisi kekanak-kanakan yang mengganggu. Setiap kalimatnya membawa nuansa mengancam. Sementara itu, Jeon Do-yeon begitu kuat menggambarkan keputusasaan Yun-su hingga penonton mudah ikut merasakan bebannya.

Walau plot utama tidak bergerak terlalu jauh, episode 2 memberikan pemahaman lebih mendalam tentang kondisi psikologis dua karakter wanita ini. Tindak kekerasan Mo Eun di penjara memperlihatkan betapa berbahayanya ia, sementara tekanan yang menghimpit Yun-su membuat kondisinya semakin rapuh.

Ritme episode memang terasa lambat, tetapi durasi yang tidak terlalu panjang membuatnya tetap nyaman diikuti. Adegan penutup—pengakuan Mo Eun soal pembunuhan Ki-dae—menjadi cliffhanger yang efektif, memicu banyak pertanyaan yang membuat penonton ingin segera melanjutkan ke episode berikutnya.

Episode 1 | All List | Episode 3

The Price of Confession Episode 1 sinopsisThe Price of Confession Episode 3 – Sinopsis & Review

Related

Tinggalkan komentar