The Price of Confession Episode 12 Recap, Review & Ending Explained

The Price of Confession Episode 12 sekaligus menjadi episode terakhir, menutup kisah penuh manipulasi, rasa bersalah, dan kejahatan yang selama ini diselimuti oleh kebohongan. Final ini berusaha menjawab pertanyaan terbesar: siapa sebenarnya pembunuh Se-hun, bagaimana nasib Yun-su, dan apa harga yang harus dibayar untuk mengungkap kebenaran.

Kilas Balik: Awal Retaknya Topeng Jin Young-in

Episode 12 dibuka dengan kilas balik beberapa bulan sebelumnya, dalam sebuah acara perayaan di universitas. Young-in memperkenalkan Su-yeon kepada direktur universitas, Direktur Kim. Tak lama kemudian, Seo-won dan Ki-dae ikut bergabung dalam percakapan.

Direktur Kim menunjukkan sebuah lukisan yang disumbangkan oleh Young-in dan istrinya. Lukisan itu merupakan karya seniman bernama Sokoboako. Namun suasana berubah ketika Ki-dae menyebutkan bahwa Sokoboako pernah dituduh menjiplak karya murid magangnya. Informasi ini langsung membuat pandangan Direktur Kim terhadap Young-in berubah.

Sejak kejadian itu, Young-in berulang kali mencoba menghubungi Ki-dae. Pengadilan akhirnya memutuskan bahwa Sokoboako tidak terbukti melakukan plagiarisme, dan Young-in merasa Ki-dae harus meminta maaf karena telah merusak reputasinya di hadapan direktur universitas.

Namun Ki-dae sama sekali tidak menanggapi telepon maupun kunjungan Young-in. Hingga suatu hari, ketika Ki-dae kembali mengabaikan panggilan tersebut, Su-yeon memutuskan untuk mendatangi studio Ki-dae secara langsung.

Penyelidikan Berlanjut: Jejak Young-in Terkuak

Kembali ke masa kini, Dong-hun dan timnya menyelidiki rumah tempat terjadinya perkelahian dengan Ko Dong-uk. Mereka menemukan ponsel Dong-uk dan menyadari bahwa foto-foto yang memicu kejadian itu dikirim langsung oleh Young-in.

Dalam perjalanan menggunakan mobil, Mo Eun akhirnya mengungkap kepada Yun-su bahwa dirinya tahu semua tentang Young-in. Ia menjelaskan bahwa Young-in-lah yang mengirim pesan-pesan ancaman kepada Yun-su. Mo Eun juga menceritakan tentang seorang anak laki-laki yang biasa menjaga kucing milik Se-hun.

Siapa yang Membunuh Se-hun?

Melalui kilas balik, terungkap bahwa Mo Eun mendatangi anak tersebut setelah keluar dari rumah sakit. Ia menanyakan apa yang sebenarnya dilihat anak itu. Ternyata, ponsel anak tersebut terhubung dengan pet cam di rumah Se-hun.

Rekaman itu memperlihatkan dua kejadian penting: pertama, Yun-su memang sempat mencoba membunuh Se-hun. Namun setelah itu, terlihat sosok lain—Young-in—mengenakan mantel hitam, yang benar-benar menghabisi nyawa Se-hun. Mo Eun menunjukkan rekaman lengkap ini kepada Yun-su.

Di rumah sakit, Dong-uk menyerahkan video yang ia terima dari Young-in kepada polisi, yang hanya memperlihatkan bagian Yun-su menyerang Se-hun. Namun beberapa menit kemudian, Dong-hun dan Jeong-gu menerima video lengkap dari Yun-su, yang mengungkap kebenaran sesungguhnya.

Jeong-gu menghubungi Yun-su dan mengatakan bahwa mereka kini tahu Young-in adalah pelaku sebenarnya. Ia mengajak Yun-su bekerja sama. Namun Yun-su mengatakan masih ada satu hal yang harus ia pastikan, lalu memutus sambungan telepon.

Konfrontasi di Studio: Pengorbanan Mo Eun

Yun-su dan Mo Eun mendatangi studio Ki-dae. Namun Young-in sudah lebih dulu berada di sana. Ia mencari cetakan asli karya Ki-dae yang memiliki sidik jari tambahan—bukti penting yang bisa menyeret mereka semua.

Mo Eun bersembunyi, sementara Young-in meluapkan amarahnya kepada Yun-su, menyalahkannya karena menghancurkan rencana mereka. Kilas balik menunjukkan kepanikan pasangan Young-in dan Su-yeon saat Mo Eun mengaku bersalah di awal kasus. Mereka mulai membuntuti Yun-su dan mengambil fotonya. Pada akhirnya, Young-in-lah yang membunuh Se-hun dan mengambil pet cam sebagai bagian dari upaya menutupi kejahatan.

Kembali ke masa kini, ponsel Mo Eun berdering dan keberadaannya terungkap. Terjadi perkelahian singkat hingga Young-in menyandera Mo Eun, menodongkan pisau ke lehernya. Ia memaksa Yun-su menyiram cairan kimia ke cetakan asli karya Ki-dae, menghancurkan bukti penting.

Young-in kemudian memerintahkan Yun-su untuk membunuh Mo Eun agar mereka bisa lolos bersama. Yun-su menolak.

Mo Eun akhirnya menjawab pertanyaan Yun-su tentang alasan dirinya membantu. Ia mengatakan bahwa Yun-su masih memiliki kehidupan untuk dijalani, sesuatu yang tidak ia miliki. Dalam keputusan yang tragis, Mo Eun mengambil pisau Young-in dan menusuk dirinya sendiri.

Saat Jeong-gu dan Dong-hun masuk ke ruangan, Yun-su hendak menyerang Young-in dalam kemarahan. Namun Mo Eun, dengan sisa tenaganya, mencabut pisau dari tubuhnya dan menusuk Young-in. Yun-su memeluk Mo Eun yang bersimbah darah, mempertanyakan alasannya melakukan semua ini. Tak lama kemudian, Mo Eun meninggal dunia.

Apakah Yun-su Kembali ke Penjara?

Persidangan menjadi babak penentuan. Video lengkap dari pet cam Se-hun diputar di ruang sidang. Jeong-gu menjelaskan bahwa Yun-su tidak memiliki pilihan lain saat bekerja sama dengan Mo Eun.

Hakim akhirnya menyatakan Yun-su tidak bersalah atas pembunuhan Ki-dae. Untuk dakwaan lainnya, Yun-su menerima hukuman percobaan, yang berarti ia diperbolehkan pulang dan melanjutkan hidupnya di luar penjara.

Sebuah kilas balik memperlihatkan Ko Dong-uk menyerahkan petisi yang mendukung Yun-su kepada Dong-hun—dokumen inilah yang memengaruhi putusan hakim. Dong-uk mengakui bahwa semuanya mungkin berbeda jika Se-hun dulu menerima hukumannya. Dong-hun pun mengakui obsesinya terhadap keyakinan bahwa Yun-su adalah pelaku pembunuhan.

Nasib Jin Young-in dan Su-yeon

Young-in tidak selamat dari pertarungan di studio. Dalam kilas balik lainnya, terlihat Su-yeon menghancurkan karya Ki-dae di galeri. Namun ternyata, karya tersebut memiliki lebih dari satu versi.

Di masa kini, Dong-hun menunjukkan sebuah cetakan uji karya tersebut kepada Su-yeon dan mengungkap bahwa sidik jari di sana cocok dengannya. Dong-hun juga menanyakan jam tangan Su-yeon—yang bentuknya sama dengan bekas jam yang pernah dilihat Yun-su di studio. Su-yeon mengatakan jam itu kini bersama abu jenazah suaminya.

Saat ditanya apakah ia membunuh Ki-dae, Su-yeon menyalahkan semuanya pada Young-in. Namun kilas balik mengungkap kebenaran: Su-yeon-lah yang kehilangan kendali dan membunuh Ki-dae karena sikapnya yang kasar. Young-in menyuruhnya pergi, lalu membersihkan tempat kejadian dengan cairan kimia dan menukar pisau. Ia masih berada di sana ketika Yun-su datang.

Dong-hun menegaskan bahwa bukti kini menunjukkan Su-yeon sebagai pembunuh sebenarnya.

Ending Explained: Bagaimana The Price of Confession Berakhir?

Beberapa waktu kemudian, Yun-su dan Sop pergi ke Thailand. Sop kini mengenakan jam tangan milik Mo Eun. Mereka mengunjungi sekolah tempat kamp pengungsi dulu berada, serta lokasi di mana Mo Eun sering menghabiskan waktu bersama temannya. Jam tangan itu digantung di sebuah papan sebagai bentuk perpisahan dan penghormatan, sebelum mereka pergi meninggalkan tempat tersebut.

Adegan terakhir membawa kita kembali ke hari pernikahan Ki-dae dan Yun-su. So-hae dan So-mang melintas di area tersebut, dan Yun-su melambaikan tangan ke arah mereka—sebuah penutup yang tenang namun sarat makna.

Review Episode 12: Finale Emosional yang Tidak Sempurna

The Price of Confession Episode 12 ini menghadirkan penutup yang emosional dan berani. Secara keseluruhan, kisah diselesaikan dengan cukup rapi, meski tidak lepas dari masalah, terutama terkait pembunuhan Ki-dae.

Motif pembunuhan Ki-dae terasa terlalu dipaksakan—dibunuh hanya karena bersikap kasar dan mengungkap fakta tentang plagiarisme terasa tidak meyakinkan. Apalagi, karakter Su-yeon dan Young-in tidak dibangun sebagai sosok yang obsesif terhadap status sosial hingga rela membunuh. Akibatnya, kematian Ki-dae terasa kurang berdampak dan cenderung sia-sia.

Namun, konflik di studio dan pengorbanan Mo Eun menjadi kekuatan utama episode ini. Adegan tersebut intens, kacau, dan emosional. Hubungan Mo Eun dan Yun-su memiliki potensi besar, dan pengorbanan Mo Eun terasa sangat menyentuh—terutama lewat kalimat terakhirnya tentang kehidupan yang layak diperjuangkan.

Akhir cerita memberikan rasa sedih atas nasib Mo Eun, tetapi juga kelegaan bagi Yun-su. Bahkan karakter Dong-hun pun ditutup dengan perkembangan yang jelas, menunjukkan refleksi atas kesalahan masa lalunya.

Sayangnya, kurangnya konsekuensi yang tegas bagi Su-yeon terasa seperti penyelesaian yang terlalu mudah. Hukuman yang hanya disiratkan membuat akhir cerita sedikit terasa terburu-buru.

Kesimpulan: The Price of Confession berakhir sebagai sebuah drama yang emosional namun tidak sepenuhnya solid. Sebuah finale yang menyentuh, penuh makna, tetapi tetap menyisakan celah dalam penulisan.

Episode 11 | All Lists

The Price of Confession Episode 11 Recap & Review

Related

Tinggalkan komentar