The Murky Stream (2025) membawa penonton ke masa dinasti Joseon, sebuah era di mana kekuasaan, keserakahan, dan idealisme bertarung di antara kabut moralitas yang kelam. Serial ini menyorot pertemuan tiga tokoh dengan latar Sungai Gyeonggang — nadi utama perdagangan Joseon — yang menjadi simbol dari kebusukan dan korupsi yang meluas di kerajaan kala itu.
Dibintangi oleh Ro Woon, Shin Ye-Eun, dan Park Seo-Ham, drama ini memadukan aksi, intrik politik, dan drama moral dalam satu kisah yang menggugah. Di bawah arahan sutradara Choo Chang Min dan penulis naskah Chun Sung Il, The Murky Stream menjadi tontonan yang menjanjikan ketegangan sekaligus refleksi atas sisi gelap manusia.
Sinopsis The Murky Stream
Sungai Gyeonggang dulunya jernih dan menenangkan, airnya mengalir membawa kehidupan bagi masyarakat Joseon. Namun seiring waktu, sungai itu menjadi keruh dan berbau busuk — sama seperti hati para pejabat dan pedagang yang diwarnai oleh keserakahan. Di tempat inilah nasib tiga orang dengan latar berbeda akhirnya bersinggungan.
Jang Si-Yul (diperankan oleh Ro Woon) adalah pria yang menyembunyikan masa lalunya yang kelam. Dahulu ia dikenal sebagai seseorang yang berpotensi besar, namun hidup membawanya pada jalan penuh noda. Kini, ia dikenal sebagai “orang tak berguna” yang lebih banyak dihindari daripada dihormati. Meski demikian, di balik citra buruknya, Jang Si-Yul menyimpan luka dan rahasia yang bisa mengubah segalanya.
Sementara itu, Choi Eun (diperankan oleh Shin Ye-Eun) adalah pemimpin dari sebuah kelompok dagang besar yang beroperasi di sepanjang Sungai Gyeonggang. Ia dikenal sebagai wanita berprinsip dan berintegritas tinggi, sesuatu yang langka di dunia bisnis yang penuh tipu daya. Choi Eun percaya bahwa perdagangan tidak boleh lepas dari keadilan dan kemanusiaan. Namun idealismenya sering kali berbenturan dengan kenyataan pahit — bahwa di Joseon yang dikuasai oleh korupsi, orang jujur justru paling mudah dijatuhkan.
Tokoh ketiga adalah Jung Chun (diperankan oleh Park Seo-Ham), seorang pejabat pemerintah muda yang bertekad menumpas korupsi yang melingkupi Sungai Gyeonggang. Ia digambarkan sebagai sosok jujur, idealis, dan teguh pada prinsip, tetapi perjuangannya justru membuatnya menjadi sasaran para pejabat busuk. Jung Chun percaya bahwa jika air sungai bisa dibersihkan, maka moral bangsa juga bisa diperbaiki. Namun idealisme itu perlahan goyah ketika ia dihadapkan pada realitas bahwa keadilan di Joseon hanyalah ilusi bagi mereka yang lemah.
Tiga orang dengan jalan hidup berbeda ini akhirnya bertemu — bukan karena takdir yang indah, melainkan karena kejahatan yang sama: kekuasaan yang mencemari segala hal, bahkan air sungai yang dulu murni. Dalam dunia yang dipenuhi pengkhianatan, Jang Si-Yul, Choi Eun, dan Jung Chun harus memilih: melawan sistem yang korup atau tenggelam dalam arus kelam yang mereka coba lawan.
Makna di Balik Sungai yang Keruh
Sungai Gyeonggang menjadi simbol yang kuat dalam The Murky Stream. Dahulu, ia adalah lambang kehidupan, perdagangan, dan harapan bagi rakyat Joseon. Tapi ketika keserakahan dan korupsi menguasai negeri, sungai itu perlahan berubah menjadi cerminan kebusukan moral masyarakatnya.
Nama “The Murky Stream” bukan sekadar menggambarkan kondisi air yang kotor, tetapi juga metafora dari kehidupan manusia yang dipenuhi dosa, penyesalan, dan kompromi moral. Dalam setiap episodenya, drama ini mengajak penonton mempertanyakan: apakah seseorang masih bisa tetap bersih di dunia yang sudah terlanjur kotor?
Karakter dan Hubungan yang Rumit
Ketiganya — Si-Yul, Eun, dan Chun — bukanlah pahlawan sempurna. Mereka membawa luka, keraguan, dan ambisi pribadi. Si-Yul, misalnya, hidup dalam pelarian dari masa lalunya yang berdarah. Ia mencoba menebus dosa, namun dunia tidak memberinya kesempatan.
Choi Eun menjadi kontras yang menarik bagi Si-Yul. Ia teguh dan berani, tapi hidupnya juga tak lepas dari dilema antara bisnis dan moral. Ia sering dihadapkan pada pilihan sulit: apakah tetap berpegang pada prinsip, atau menyesuaikan diri dengan sistem yang bobrok agar kelompoknya tetap bertahan?
Sementara Jung Chun adalah perwujudan idealisme Joseon yang mulai runtuh. Ia ingin membersihkan sistem, tapi semakin dalam ia menggali, semakin ia sadar bahwa “kebersihan” di Joseon hanyalah mimpi yang mustahil tercapai.
Ketika ketiganya bertemu, mereka membentuk hubungan kompleks antara kepercayaan, pengkhianatan, dan pengampunan. Setiap tindakan membawa konsekuensi, dan tidak ada jalan yang benar-benar bersih dalam dunia yang kotor.
Produksi dan Fakta Menarik
Drama ini ditulis oleh Chun Sung Il, yang dikenal lewat karya-karya berlapis makna seperti The Slave Hunters dan All of Us Are Dead. Dengan gaya penulisan yang tajam dan penuh simbolisme, Chun menempatkan moralitas sebagai tema utama.
Disutradarai oleh Choo Chang Min (Masquerade, Seven Years of Night), serial ini menampilkan sinematografi yang memukau, dengan pencahayaan gelap dan tone warna kebiruan yang menggambarkan suasana muram dan misterius. Setiap adegan di tepi Sungai Gyeonggang diambil dengan gaya visual yang hampir seperti lukisan klasik, mempertegas kesan tragis dan historis dari cerita.
Ro Woon menampilkan sisi baru dalam karier aktingnya, jauh dari peran romantis yang biasa ia mainkan. Sementara Shin Ye-Eun kembali membuktikan kemampuan aktingnya lewat karakter wanita kuat dan cerdas. Kehadiran Park Seo-Ham sebagai pejabat idealis menambah dinamika cerita, menciptakan benturan emosi dan prinsip di antara ketiganya.
Dengan total sembilan episode, The Murky Stream tayang secara eksklusif di Disney+ mulai 26 September hingga 17 Oktober 2025, setiap hari Jumat. Setiap episode berdurasi sekitar 60 menit, dengan rating penonton 15+ (remaja dan dewasa muda) karena memuat tema politik, kekerasan, dan intrik yang cukup berat.
Kesimpulan: Drama Tentang Moral di Dunia yang Amoral
The Murky Stream (2025) bukan sekadar drama sejarah. Ia adalah cermin dari zaman — entah itu Joseon masa lalu atau dunia modern saat ini — di mana korupsi, kekuasaan, dan ketidakadilan selalu menemukan jalannya.
Dengan karakter yang kompleks, konflik moral yang kuat, dan sinematografi yang memikat, drama ini menawarkan pengalaman menonton yang mendalam. Ia menantang penonton untuk bertanya:
Apakah seseorang bisa tetap jujur ketika seluruh dunia di sekelilingnya sudah keruh?
Bagi penggemar drama sejarah Korea dengan nuansa gelap seperti Six Flying Dragons atau The Crowned Clown, The Murky Stream adalah tontonan wajib yang tidak hanya menghibur, tetapi juga menggugah pikiran.
Detail Drama:
- Judul: The Murky Stream (탁류)
 - Judul lain: Muddy Stream, Murky Water, Takryu
 - Penulis: Chun Sung Il
 - Sutradara: Choo Chang Min
 - Genre: Aksi, Thriller, Historis, Drama
 - Negara: Korea Selatan
 - Jumlah episode: 9
 - Pemeran utama: Ro Woon, Shin Ye-Eun, Park Seo-Ham, Park Ji-Hwan, Choi Gwi-Hwa, Kim Dong-Won
 - Tayang di: Disney+
 - Periode tayang: 26 September – 17 Oktober 2025
 - Durasi: 60 menit per episode
 - Rating usia: 15+ (remaja dan dewasa muda)