The Manipulated Episode 1 Recap & Review

The Manipulated Episode 1 Recap & Review

The Manipulated Episode 1 dibuka dengan adegan menegangkan. Park Tae-joong (Ji Chang-wook) terlihat mengendarai motor dengan kecepatan tinggi, mengejar seorang pria yang kabur dengan mobil kuning. Dari sorot matanya, jelas bahwa Tae-joong menyimpan dendam besar—ia bertekad membalas perlakuan orang itu, meski harus mempertaruhkan nyawanya sendiri.

Kilas Balik: Kehidupan Tenang Tae-joong Sebelum Bencana

Cerita lalu mundur ke masa lalu, ketika Tae-joong menjalani hari-hari sebagai kurir makanan. Saat mengantarkan pesanan, ia bertemu pasangan kaya yang dengan sengaja menjatuhkan paket makanannya, mengira Tae-joong adalah kurir lain yang menabrak mereka. Tidak terima dipermainkan, Tae-joong menghentikan mobil mereka dan memaksa keduanya membayar ganti rugi.

Setelah itu, ia membawa makanan untuk adiknya, Tae-jin. Mereka berbincang tentang rencana Tae-joong membuka kafe dan persiapan Tae-jin menghadapi ujian. Tae-jin kemudian melakukan live streaming sesi belajarnya, sementara Tae-joong bersama teman-temannya menghias rooftop kafe menjadi taman kecil yang indah. Malam itu, sang pacar, Su-ji, memutuskan untuk menginap.

Kebaikan Kecil yang Menjadi Bukti Penting

Keesokan paginya, Tae-joong kembali bekerja mengantar makanan. Ia membantu seorang nenek memindahkan koper dan bahkan meninggalkan catatan kecil untuk pemilik tanaman di rumah yang ia kunjungi—menjelaskan cara merawatnya. Saat beristirahat, ia menemukan sebuah ponsel yang berdering di dekat minimarket. Seorang wanita menelepon dan meminta tolong mengantarkan ponsel tersebut ke alamat tertentu, sambil menawarkan bayaran.

Alamat itu mengarah ke sebuah terowongan. Wanita itu memintanya meninggalkan ponsel di kotak telepon di dalam terowongan, tempat ia juga menemukan amplop berisi uang. Setelah itu Tae-joong pun pergi tanpa curiga.

Dunia Tae-joong Berubah dalam Semalam

Sore harinya, Tae-joong dan Tae-jin memperingati hari meninggalnya ibu mereka. Namun malam itu kehidupan Tae-joong hancur seketika. Polisi mendatangi kafenya dan menangkapnya atas tuduhan pemerkosaan dan pembunuhan. Mayat wanita yang telah dimutilasi ditemukan di terowongan dekat Sungai Han, dan polisi menjadikan Tae-joong sebagai tersangka utama.

Su-ji segera menyewa pengacara dan mengunjungi Tae-joong di penjara. Pengacara meminta Su-ji dan teman-teman Tae-joong mengumpulkan bukti alibi selama dua hari terakhir. Mereka pun mengumpulkan struk pembelian, rekaman CCTV, serta bukti lain yang menunjukkan keberadaan Tae-joong. Sang pengacara cukup optimis.

Sidang: Dari Harapan Menjadi Mimpi Buruk

Saat sidang dimulai, jaksa membawa serangkaian bukti memberatkan:

  • Tae-joong terbukti pernah mengantar makanan ke rumah korban, dan terekam berada di sana lebih lama dari waktu seharusnya. Ia hanya mengingat memindahkan pot tanaman dan meninggalkan tips perawatan.
  • Rekaman CCTV memperlihatkan Tae-joong menarik sebuah koper menaiki bukit. Itu adalah saat ia membantu nenek yang membutuhkan bantuan, tetapi nenek itu tidak terlihat di rekaman. Ironisnya, koper yang sama ditemukan di dekat mayat korban, diduga digunakan untuk membawa tubuhnya.
  • Bukti ponsel yang ia antar menuju terowongan ternyata adalah ponsel milik korban.
  • DNA Tae-joong ditemukan di dalam tubuh korban.

Ketika melihat salah satu foto TKP, Su-ji menemukan gelang milik Tae-joong tergeletak di lantai. Semakin banyak bukti—semuanya mengarah padanya. Tae-joong akhirnya diseret keluar ruang sidang. Tidak lama kemudian, pengacaranya mundur. Bahkan Su-ji mulai ragu dan meninggalkan gelang pasangan mereka sebelum pergi. Tae-joong pun divonis bersalah dan dijatuhi hukuman penjara.

Review Episode 1: Awal yang Kuat dan Penuh Misteri

The Manipulated Episode 1 menghadirkan pembuka yang sangat solid. Cerita mengalir cepat namun tetap rapi, langsung memperkenalkan karakter Tae-joong sebagai sosok hangat, pekerja keras, dan penuh kasih—baik pada adiknya maupun pacarnya. Di awal episode, ia digambarkan sebagai pria yang penuh empati dan memiliki mimpi besar. Karena itu, kejahatan brutal yang dituduhkan padanya terasa sangat tidak masuk akal.

Memasuki paruh kedua, drama ini membawa penonton ke suasana yang lebih gelap. Misteri, ketegangan, dan jebakan demi jebakan membuat cerita semakin menggigit. Menyaksikan Tae-joong tetap percaya bahwa ia akan bebas, sementara kita tahu kenyataannya sangat buruk, memberikan rasa frustrasi dan ketidakberdayaan.

Proses pengumpulan bukti oleh teman-temannya juga dieksekusi dengan baik dan membantu menjaga ritme cerita. Begitu pula proses sidang yang perlahan tetapi pasti membangun kasus kuat terhadap Tae-joong, meski kita tahu semua itu adalah manipulasi.

Ada sosok mastermind yang sedang memainkan skenario ini dengan sangat rapi, dan melihat Tae-joong perlahan menyadarinya sungguh menyayat hati. Ji Chang-wook tampil memukau, memperlihatkan campuran ketakutan, kesedihan, dan tekad yang kuat. Ditambah adegan kejar-kejaran di awal episode, semakin membuat penasaran bagaimana perjalanan balas dendam Tae-joong ke depannya.


Recommended for You

About the Author: masasha

Penyuka drama Korea, film, dan serial lainnya. Mengelola web ini sejak 2012 sampai saat ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *