Taxi Driver Season 3 Episode 7 dibuka dengan Yeon-tae yang mulai menjalankan instruksi rahasia dari Seong-uk. Setiap kali sang pelatih memberi kode dari pinggir lapangan, Yeon-tae sengaja melesetkan tembakan demi mengatur hasil pertandingan.
Di ruang ganti, Seong-uk memuji kepatuhan Yeon-tae dan memberinya amplop berisi uang tunai. Yeon-tae sempat mengeluh tentang Ji-hoon, rekan setim yang dianggap merepotkan. Seong-uk menenangkan Yeon-tae dan berjanji akan “mengurus” masalah tersebut.
Keesokan paginya, Ji-hoon diserang secara brutal saat sedang berlari. Ia mengalami luka serius, namun tidak mengenali pelaku penyerangan itu. Ketika Seong-uk menjenguknya di rumah sakit dan berpura-pura bersimpati, Ji-hoon menerimanya tanpa curiga. Seong-uk bahkan memberi uang untuk biaya pengobatan dan menyarankan Ji-hoon fokus pada pemulihan.
Di sisi lain, Dong-hyeon memanggil Seong-uk ke gym dan menjelaskan bagaimana ia kehilangan kepemilikan tempat itu akibat permainan taruhan. Malam harinya, Seong-uk meluapkan amarah dengan memukuli Dong-hyeon karena kesalahan fatal tersebut. Meski begitu, ia tetap memberi uang dan memerintahkannya berjudi lagi demi merebut kembali gym tersebut.
Sementara itu, Go-eun menjelaskan kepada Rainbow Crew bahwa situs taruhan ilegal tersebut berjalan di jaringan blockchain dengan server utama di luar negeri. Ia mengungkapkan bahwa sistemnya berhasil diretas, memberinya akses penuh. Namun Do-gi meminta agar situs itu tetap dibiarkan aktif karena tujuan utama mereka adalah menemukan jasad Park Min-ho.
Do-gi kemudian kembali ke arena judi di dalam rumah duka dan sengaja kalah dalam pertandingan yang sudah diatur, sehingga Dong-hyeon kembali menguasai gym. Merasa ada yang janggal, Dong-hyeon menuntut penjelasan. Di sinilah Do-gi memperkenalkan dirinya sebagai Park Min-ho dan mengajaknya masuk ke ruang taruhan rahasia gym.
Berpura-pura percaya, Do-gi mengatakan bahwa Dong-hyeon sudah menceritakan segalanya tentang bisnis ilegal tersebut. Ia mengaku ingin menghasilkan uang sebanyak mungkin dan meminta diperkenalkan langsung pada Seong-uk. Meski ragu, Dong-hyeon akhirnya memberi tahu Seong-uk bahwa gym telah kembali dan Park Min-ho ingin bertemu. Ia berusaha menjauh dari Do-gi, namun Do-gi tidak memberinya kesempatan.
Go-eun kemudian menjelaskan pada Do-gi, Kyung-koo, dan Jin-eon tentang sistem kode yang digunakan Seong-uk saat pertandingan. Kode itu memerintahkan Yeon-tae untuk melesetkan tembakan atau mencederai pemain lain. Mereka menyimpulkan bahwa cedera dan kesalahan sengaja adalah alat manipulasi untuk menjaga keuntungan situs taruhan.
Untuk melangkah lebih jauh, Do-gi meminta Go-eun mendekati Yeon-tae. Ia menggoda Yeon-tae di kafetaria di depan rekan setimnya, lalu diam-diam memasang spyware di ponselnya, memberi Go-eun akses penuh ke perangkat tersebut.
Kyung-koo juga menjalankan aksinya dengan meninggalkan sebuah buku harian berisi uang di dekat urinoir. Yeon-tae menemukannya dan senang dengan uang tersebut, namun merasa tidak nyaman ketika membaca catatan detail tentang beberapa pemain, termasuk dirinya sendiri.
Saat mencoba melacak pemilik buku harian, Yeon-tae menemukan nama Lorenzo Kim, seorang agen pencari bakat internasional untuk liga voli Eropa. Ia mencari informasi secara online dan menemukan sejumlah artikel tentang Lorenzo Kim—semuanya palsu dan sengaja dibuat oleh Go-eun.
Untuk memperkuat ilusi tersebut, Do-gi meminjam mobil mewah klasik dari koleksi Sung-chul dan menggunakannya untuk menarik perhatian Yeon-tae.
Di pertandingan berikutnya, Yeon-tae tampil maksimal dengan harapan dilirik sang pemandu bakat. Go-eun memberi tahu Do-gi bahwa Dong-hyeon juga hadir di klub olahraga. Do-gi langsung mendekatinya dan menekan agar pertemuan dengan Seong-uk segera diatur.
Usai pertandingan, Do-gi dan Jin-eon berakting sebagai Lorenzo Kim dan seorang fotografer internasional, menciptakan kesan bahwa Yeon-tae benar-benar sedang dipertimbangkan untuk liga Eropa.
Di waktu bersamaan, Dong-hyeon memperkenalkan Seong-uk pada “Park Min-ho” yang baru. Marah karena rahasia bisnis taruhan bocor, Seong-uk memutuskan bahwa Min-ho harus disingkirkan. Ia pun mengundang Do-gi ke sebuah pertemuan malam itu.
Merasa ini adalah jebakan, Do-gi segera menghubungi Rainbow Crew dan meminta kendaraan lain. Dalam perjalanan menuju lokasi, ia dikejar beberapa kendaraan konstruksi dan dipaksa masuk ke jalan servis. Mobilnya diserang, menabrak, lalu terbakar hebat. Seong-uk dan Dong-hyeon menyaksikan rekamannya dan merayakan, yakin Min-ho telah tewas.
Namun semua itu sudah diperhitungkan. Do-gi melompat keluar dari mobil di tikungan tajam, membiarkan kendaraan melaju dengan autopilot hingga hancur.
Keesokan harinya, Do-gi muncul kembali di pertandingan sebagai Lorenzo Kim. Yeon-tae bermain dengan penuh percaya diri dan mengabaikan kode Seong-uk, menghancurkan skema taruhan mereka. Do-gi bahkan sengaja menelepon Dong-hyeon untuk memancing emosinya.
Seong-uk menghadapi Yeon-tae karena pembangkangan tersebut, namun Yeon-tae bersikeras bahwa dirinya akan direkrut ke liga Eropa. Seong-uk menertawakan hal itu sebagai sesuatu yang mustahil. Setelah pertandingan, Yeon-tae menuntut Seong-uk meminta maaf pada Park Min-ho, sesuai arahan Do-gi.
Dong-hyeon lalu muncul dan mengungkapkan bahwa Min-ho masih hidup. Ketika melihat seseorang mengenakan jersey Park Min-ho, Seong-uk mulai panik dan meragukan kenyataan. Dipermainkan secara psikologis, ia akhirnya memutuskan untuk mendatangi makam Min-ho demi memastikan kebenaran.
Episode ini ditutup dengan Do-gi memberi tahu Sung-chul bahwa ia telah menemukan jasad Park Min-ho, sementara Seong-uk dengan panik menghubungi seseorang untuk melaporkan kejadian aneh terkait “kembalinya” Min-ho.
Review Episode 7
Fakta bahwa kasus ini berlangsung hingga empat episode memberi sinyal bahwa konflik Taxi Driver Season 3 tidak akan berakhir dengan mudah. Seperti musim sebelumnya yang memiliki antagonis utama, episode ini menguatkan dugaan bahwa sosok di balik jaringan taruhan adalah villain utama musim ini.
Episode 7 juga membuka kemungkinan adanya dalang lain di balik kematian Park Min-ho, yang tampaknya terhubung erat dengan situs taruhan ilegal. Bukan tidak mungkin Min-ho dibunuh karena mengetahui terlalu banyak, atau berniat membongkar pihak yang memerintahkan Dong-hyeon dan Seong-uk hingga menyebabkan kecelakaan yang membuat Dong-su mengalami kemunduran mental.
Permainan identitas, manipulasi psikologis, dan tekanan bertubi-tubi pada Seong-uk membuat konflik terasa semakin dalam. Menarik untuk menantikan bagaimana Rainbow Crew akan menuntaskan kasus ini di episode-episode berikutnya.




