Sinopsis Taxi Driver Season 3 Episode 2

Taxi Driver Season 3 Episode 2 membuka tabir baru setelah pertarungan Do-ki di episode sebelumnya. Ternyata, pegulat yang ia kalahkan bukan orang sembarangan—melainkan anggota operasi rahasia milik Interpol yang dipimpin oleh agen Michael Chang (diperankan Edan Lui dari Hong Kong). Michael kesal karena Do-ki tanpa sengaja mengacaukan misinya, namun rasa curiganya jauh lebih besar.

Ia melihat potensi dalam diri sopir taksi trilingual itu dan yakin Do-ki bisa menjadi “orang dalam” yang ia butuhkan. Michael bahkan menutup mata soal identitas asli Do-ki, selama ia bersedia membantu menjatuhkan bos yakuza MATSUDA KEITA (Kasamatsu Sho).

Masuk ke Wilayah Matsuda

Setelah pertemuannya dengan Michael, Do-ki akhirnya mendapat panggilan yang ia tunggu-tunggu: Matsuda ingin bertemunya. Sang bos yakuza menyiapkan sepasang sepatu baru, tetapi juga menagih “harga” atas kekacauan yang terjadi di gym. Baginya, Do-ki harus membayar… dengan satu jarinya.

Para anggota yakuza langsung mengepung ruangan. Dengan kemampuan bertarung yang mengagumkan, Do-ki melumpuhkan mereka satu per satu. Di hadapan Matsuda, ia menyeret salah satu anak buahnya, meletakkan tangan pria itu di meja, dan sambil menghunus pisau kecil pemberian Matsuda, ia bertanya:

“Jari siapa yang harus dipotong? Jari saya, atau miliknya?”

Gestur gila itu membuat Matsuda terkesan—tetapi sebelum ia memberi jawaban, Michael memimpin penggerebekan besar-besaran. Matsuda melarikan diri bersama sopirnya, dan Do-ki mengikuti. Dalam pelarian itu, Do-ki memutarbalikkan situasi, membuat Matsuda percaya bahwa polisi menargetkan dirinya, seorang buronan pembunuhan dari Korea Selatan.

Do-ki sengaja memancing emosi Matsuda hingga akhirnya sang bos menantangnya duel di area rel kereta. Pertarungan berlangsung sengit dan berakhir imbang. Keduanya sama-sama tumbang karena kelelahan, lalu sepakat berhenti ketika hujan turun. Di titik ini, Matsuda mulai menaruh rasa “kagum” pada Do-ki.

Meraih Kepercayaan Sang Bos

Matsuda akhirnya menawari Do-ki pekerjaan, tetapi Do-ki menolak dengan alasan tak mau terlihat terlalu bernafsu. Ia memilih menunggu kesempatan lain agar tidak menimbulkan kecurigaan. Do-ki tetap beredar di wilayah kekuasaan Matsuda, menjalankan “perang psikologi” pelan-pelan.

Rencana itu berhasil. Matsuda mendatanginya kembali, dan Do-ki memancing simpati dengan kisah tentang pengkhianatan dan “persaudaraan yang hilang”. Kali ini Matsuda menawarkan pekerjaan lagi, dan Do-ki menerimanya—namun hanya sebagai pekerja paruh waktu.

Tugasnya? Menjaga area luar sebuah pelelangan ilegal, tempat Matsuda berencana menjual para perempuan yang diculik. Di sinilah Do-ki dan Tim Rainbow Taxi menjalankan aksi besar mereka, yang juga menghubungkan cerita ini dengan adegan pembuka Episode 1.

Identitas Pengkhianat

Pelelangan hancur total karena serangan Tim Rainbow Taxi. Matsuda murka dan mengumpulkan semua pekerja paruh waktu untuk dieksekusi. Bagi mereka, pasti ada mata-mata di antara wajah-wajah baru itu. Do-ki mencoba memancing Matsuda agar menunda eksekusi dengan menuduhnya terlalu paranoid, namun Matsuda tak mudah terprovokasi.

Saat situasi memanas, Matsuda menerima telepon dari Sung-chul, yang menyamar sebagai anggota yakuza generasi lama. Ia mengklaim bahwa dialah yang merusak pelelangan untuk merebut kembali wilayah kekuasaannya.

Para yakuza tua ini—termasuk Hoshino Masahisa (Takenaka Naoto)—memang sudah lama tersingkir oleh generasi muda. Mereka hidup tanpa arah, dan beberapa di antaranya sering mengintimidasi Kyung-goo dan Jin-un di stan takoyaki mereka yang menyamar.

Identitas palsu Sung-chul terinspirasi dari Hoshino. Perannya adalah memancing Matsuda keluar dan memberi kesempatan bagi Do-ki untuk “menyelamatkannya”, sehingga kepercayaan Matsuda benar-benar jatuh ke tangan Do-ki.

Matsuda, Penjahat dengan Luka Batin

Setelah Do-ki menyelamatkannya dari serangan diam-diam Sung-chul, Matsuda membuka diri. Ia mengaku tak pernah percaya siapa pun karena selalu berakhir dikhianati. Kebiasaannya membunuh tanpa banyak tanya membuatnya terisolasi—sangat kesepian, bahkan tak punya siapa pun untuk mengirim foto makanan.

Taxi Driver memang dikenal pintar menciptakan villain yang kompleks. Matsuda jelas bukan karakter yang pantas ditebus, tetapi kesepian dan luka batinnya membuatnya tampak manusiawi. Sekilas, hampir muncul rasa iba… sampai kita ingat bahwa dia menculik dan memperdagangkan perempuan.

Upacara “Persaudaraan” yang Berujung Kekacauan

Matsuda mengadakan upacara resmi untuk menyambut “saudara barunya”. Tapi justru momen inilah yang menjadi peluang emas bagi Tim Rainbow Taxi. Mereka memprovokasi yakuza tua, memancing kekacauan, hingga keributan besar meledak di tengah acara. Tepat saat situasi tidak terkendali, polisi menyerbu lokasi.

Do-ki menarik Matsuda keluar dan memulai aksi kejar-kejaran mobil yang intens, lalu membawa sang bos ke markas rahasianya—tempat semua bukti kejahatannya disimpan.

Dengan kunci yang ia curi dari kalung Matsuda, Do-ki membuka brankas dan memperlihatkan jati dirinya. Matsuda merasa dihancurkan. Ketika ia bertanya mengapa Do-ki mengkhianatinya, Do-ki menjawab dalam bahasa Korea:

“Sudah waktunya Yi-seo pulang.”

Marah dan putus asa, Matsuda menyerang Do-ki. Namun kali ini ia dengan mudah dikalahkan—Do-ki jelas menahan diri pada pertarungan pertama mereka. Saat Matsuda mengeluarkan pistol, Michael muncul dan menembaknya dengan taser.

Dengan bos yakuza itu tertangkap, misi pertama Tim Rainbow Taxi musim ini selesai.

Yi-seo Kembali… tapi Pilihan yang Mengganjal

Yi-seo akhirnya kembali ke Korea Selatan dan dipertemukan dengan temannya. Meskipun secara emosional adegan itu kuat, ada satu hal yang terasa mengganjal: temannya itulah yang membuat Yi-seo terjerumus ke permainan judi, dan tidak pernah jujur kepada orang dewasa saat Yi-seo hilang. Akan lebih menyentuh jika Yi-seo kembali ke restoran neneknya dengan sebagian uang hasil rampasan Matsuda.

Penutup Episode: Arah Musim 3

Dua episode pembuka ini berhasil mempertahankan jiwa seri Taxi Driver: padat aksi, karakter kuat, dan kritik sosial tajam.

Setting di Jepang menawarkan dinamika baru, lengkap dengan humor dari Kyung-goo dan Jin-un yang kebingungan dengan bahasa dan aturan berkendara di sana.

Namun karena dua episode ini berlangsung di luar Korea, sulit menebak arah besar musim ketiga. Apakah nanti ada villain utama yang mengikat seluruh musim? Atau Do-ki akan kembali bermain di wilayah abu-abu bersama polisi?

Michael tampaknya hanya karakter satu–dua episode, tetapi jika ia kembali muncul, itu tak akan menjadi keluhan.

Yang jelas, satu hal pasti: selalu memuaskan melihat Do-ki kembali menghabisi para penjahat.

Episode 1 | All Lists | Episode 3-4

Sinopsis Marble of God (2026): Drama Historis Penuh Cinta, Persahabatan, dan Misi Relik SuciSinopsis Taxi Driver Season 3 Episode 3–4: Misteri Noblesse Motors dan Penipuan Taksi Bekas

Related

Tinggalkan komentar