Nice to Not Meet You (얄미운 사랑) adalah drama Korea yang tayang pada 3 November 2025 di jaringan tvN. Mengusung genre komedi, romansa, drama, dan melodrama, serial ini menawarkan kisah segar tentang dua insan yang berasal dari dunia berbeda: seorang aktor top yang ingin melepaskan diri dari peran yang menjerat citranya, dan seorang jurnalis politik yang terpaksa memulai kembali dari nol setelah kehidupannya jungkir balik akibat skandal besar.
Kombinasi cerita yang hangat dan kritis, karakter yang kompleks, serta dinamika hubungan yang berkembang secara perlahan membuat drama ini menarik bagi penonton penggemar rom-com maupun melodrama bertempo ringan.
Artikel ini menyajikan sinopsis lengkap, detail karakter, konteks cerita, serta alasan mengapa Nice to Not Meet You patut masuk daftar tontonan Anda.
Premis Utama: Dua Orang Berbakat, Dua Krisis yang Berbeda
Cerita bermula dari dua tokoh utama: Lim Hyun-joon, seorang aktor populer dengan reputasi solid; serta Wi Jeong-sin, seorang reporter politik cemerlang yang tiba-tiba harus melengkapi ulang kariernya dari dasar.
Keduanya bertemu dalam situasi yang tidak ideal, tidak siap, dan tidak saling mengharapkan. Namun, justru dari ketidaksiapan itu, hubungan mereka berkembang menjadi sesuatu yang lebih bermakna, meski dipenuhi benturan karakter yang lucu namun realistis.
Nice to Not Meet You menyoroti sejumlah isu menarik: krisis identitas dalam dunia hiburan, tekanan profesional, ekspektasi publik, bias personal, serta kesempatan kedua untuk memperbaiki hidup.
Sinopsis Lengkap Nice to Not Meet You (2025)
Lim Hyun-joon: Aktor yang Terjebak dalam Citra Bintang Detektif
Lim Hyun-joon (Lee Jung-jae) dikenal sebagai aktor papan atas Korea Selatan yang kerap memikat pemirsa lewat perannya sebagai detektif tegas dan penuh integritas. Penampilannya konsisten, dramatis, dan selalu disukai penonton. Popularitasnya pun meledak setelah peran detektif itu berkembang menjadi sebuah serial jangka panjang yang kini memasuki musim kelima.
Namun, di balik kesuksesan luar biasa itu, Hyun-joon menyimpan kegelisahan. Ia merasa bakat aktingnya mandek dan citranya “terkunci” dalam satu karakter. Ia bermimpi tampil dalam melodrama atau romansa, menampilkan sisi emosi yang lebih dalam, dan membuktikan bahwa ia lebih dari sekadar aktor detektif.
Di setiap naskah baru, ia mulai menyadari pola: ekspresi yang sama, dialog yang serupa, dan respons yang bisa ia prediksi tanpa membaca semua skenarionya. Sebuah tanda bahwa ia mulai terjebak dalam typecasting — sesuatu yang bagi aktor profesional merupakan jebakan karier yang sulit dielakkan.
Meski ia tidak pernah kehilangan popularitas, Hyun-joon merasa kehilangan dirinya sendiri. Ia ingin membuka lembaran baru, tetapi dunia akting dan manajemennya tidak mudah percaya pada perubahan besar. Dari sinilah konflik personalnya dimulai.
Wi Jeong-sin: Reporter Politik yang Terjatuh dari Puncak
Di sisi lain, Wi Jeong-sin (Im Ji-yeon) adalah jurnalis politik ulung. Ia cerdas, kritis, tangguh, dan dikenal sebagai “ace reporter” berkat liputan-liputan penting yang berhasil ia ungkap. Jeong-sin bahkan sempat menerima penghargaan sebagai reporter termuda yang memenangkan penghargaan bergengsi di bidang jurnalisme politik.
Kariernya berada di puncak — sampai sebuah kasus korupsi besar mengguncangkan hidupnya. Jeong-sin terseret dalam skandal rumit yang membuatnya kehilangan posisi di desk politik. Bukan karena kualitas reportase yang buruk, melainkan karena dinamika politik internal yang kejam dan penuh tekanan.
Sebagai hukuman halus, ia dipindahkan ke desk hiburan, sebuah bidang yang tidak pernah ia bayangkan akan ia masuki. Perpindahan itu terasa seperti “pengasingan” bagi seorang reporter politik yang biasa menghadapi isu negara, kebijakan publik, dan permainan kekuasaan.
Namun Jeong-sin tidak punya pilihan. Ia harus menyesuaikan diri, belajar dari awal, dan mempelajari dunia para artis, aktor, dan industri hiburan yang terasa asing — bahkan dangkal — baginya.
Tidak heran jika pertemuannya dengan Lim Hyun-joon di dunia yang baru ia masuki itu membuatnya gugup sekaligus penasaran.
Pertemuan Pertama yang Tidak Manis
Pertemuan pertama mereka terjadi bukan sebagai sesuatu yang berkesan manis. Jeong-sin datang sebagai reporter hiburan yang masih kikuk, mencoba meliput artis yang baru ia kenal lewat video-video YouTube. Sementara Hyun-joon, yang sedang frustasi dengan perannya yang sama selama bertahun-tahun, tidak dalam suasana hati terbaik.
Jeong-sin sebenarnya sempat menonton seri detektif Hyun-joon dan menjadi penggemar dadakan. Namun kegembiraan itu luntur saat ia melihat betapa berbeda sosok Hyun-joon di luar layar. Aktor yang ia bayangkan karismatik dan hangat, ternyata lebih dingin, defensif, dan kaku.
Sementara Hyun-joon menganggap Jeong-sin sebagai reporter “baru” yang tidak memahami industri hiburan. Ia merasa dihakimi, padahal Jeong-sin hanya mencoba memahami pekerjaannya yang baru.
Pertemuan itu berakhir canggung, tetapi menanamkan rasa penasaran — sekaligus benih pertumbuhan — di antara keduanya.
Perlahan Saling Mendekat: Dari Salah Paham Menjadi Kerja Sama
Seiring waktu, Jeong-sin mulai memahami dunia hiburan dan melihat sisi manusiawi para aktor yang selama ini hanya ia lihat sebagai objek berita. Sementara Hyun-joon menyadari bahwa Jeong-sin berbeda dari reporter hiburan lainnya: ia memiliki ketajaman analisis yang tajam, kejujuran tanpa basa-basi, dan keberanian untuk mengatakan hal yang tidak ingin ia dengar.
Interaksi mereka seringkali dipenuhi argumentasi kecil, pertengkaran lucu, dan salah paham yang memancing tawa. Namun setiap konflik mendorong mereka melihat sisi lain dari satu sama lain.
Jeong-sin membantu Hyun-joon mempertimbangkan kembali peran-peran yang ingin ia ambil, membangun citra baru, dan memahami bagaimana media melihatnya. Sementara Hyun-joon memberikan Jeong-sin pemahaman tentang sisi emosional dari dunia hiburan — dunia yang awalnya ia anggap dangkal.
Hubungan yang bermula sebagai ketidaksukaan berubah menjadi rasa hormat, lalu ketertarikan, dalam dinamika yang berkembang perlahan namun kuat.
Tema Utama Drama: Prejudis, Identitas, dan Transformasi
Nice to Not Meet You menyentuh beberapa tema sentral:
1. Prejudis dan Persepsi Keliru
Baik Hyun-joon maupun Jeong-sin memiliki bias tentang dunia lawan. Ia aktor yang merasa diremehkan secara intelektual; ia jurnalis politik yang menganggap hiburan sebagai bidang yang sepele. Kisah mereka memperlihatkan bagaimana prasangka bisa runtuh lewat interaksi yang jujur.
2. Krisis Identitas dalam Karier
Kedua tokoh menghadapi titik balik karier: Hyun-joon ingin keluar dari typecasting, sementara Jeong-sin harus memulai dari nol setelah jatuh dari posisi puncak.
3. Industri Hiburan dan Politik Media
Drama ini memberikan perspektif unik tentang hubungan aktor dan media: bagaimana berita dibentuk, bagaimana citra publik dikonstruksi, dan bagaimana kekuasaan bekerja di balik layar.
4. Romansa yang Tumbuh dari Pertentangan
Alih-alih cinta pada pandangan pertama, hubungan mereka dibangun dari konflik, diskusi, dan proses saling memahami.
Detail Drama Nice to Not Meet You (2025)
Drama berjudul “Nice to Not Meet You” ini memiliki judul asli 얄미운 사랑 dan dikenal juga dengan sejumlah nama alternatif seperti Annoying Love, Petty Love, Ugly Love, hingga Mean Love.
Serial ini disutradarai oleh Kim Ga-ram dan ditulis oleh Jung Yeo-rang, dua nama yang sebelumnya dikenal lewat karya-karya drama beraroma komedi-romantis elegan dan bertempo rapi.
Drama ini termasuk dalam jenis drama seri standar dengan total 16 episode, masing-masing berdurasi sekitar 70 menit. Tayang di tvN setiap Senin dan Selasa pukul 20:50 KST, drama ini mengambil slot yang sebelumnya ditempati oleh Shin’s Project.
Secara genre, drama ini memadukan komedi, romansa, drama, dan melodrama, menghasilkan nuansa penceritaan yang hangat sekaligus emosional.
Daftar pemeran utama mencakup aktor-aktris papan atas seperti:
- Lee Jung-jae sebagai Lim Hyun-joon
- Im Ji-yeon sebagai Wi Jeong-sin
- Kim Ji-hoon
- Seo Ji-hye
- Kim Hyun-jin
- Jeon Sung-woo
Drama ini ditujukan untuk penonton usia 15 tahun ke atas, dengan rating 15+, sehingga aman ditonton oleh remaja dan dewasa.
Alasan Drama Ini Layak Ditonton
Berbagai elemen dalam drama ini menempatkannya sebagai salah satu drama yang paling ditunggu di akhir 2025. Berikut beberapa alasan utama:
Chemistry Lee Jung-jae & Im Ji-yeon
Keduanya dikenal memiliki kehadiran layar (screen presence) yang kuat dan kemampuan mendalami karakter secara mendalam.
Narasi Dual-Krisis yang Relatable
Baik pekerja seni maupun pekerja kantoran bisa merasa terkoneksi dengan isu pencarian jati diri dalam karier.
Kritik Halus Terhadap Dunia Media
Drama ini tidak hanya berkata manis tentang dunia reporter hiburan, tetapi juga memperlihatkan sisi industri yang jarang tersorot.
Humor yang Natural
Dialog perdebatan antara Jeong-sin dan Hyun-joon menjadi salah satu elemen paling dinamis.
Romansa Slow Burn yang Memuaskan
Hubungan mereka berkembang melalui interaksi intens, bukan sekadar tropes rom-com biasa.
Penutup
Nice to Not Meet You (2025) menawarkan kombinasi unik antara komedi ringan, romansa realistis, drama emosional, dan komentar sosial tentang industri hiburan serta dunia jurnalisme. Dengan karakter utama yang kompleks dan perjalanan emosional yang kuat, drama ini menjanjikan tontonan yang menyentuh sekaligus menghibur.
Jika Anda penggemar drama komedi-romansa berbalut kritik sosial halus, Nice to Not Meet You wajib masuk watchlist.




