Sinopsis Airlift (2016) – Ketika Irak menginvasi Kuwait pada bulan Agustus 1990, seorang pengusaha India yang tidak berperasaan menjadi juru bicara bagi lebih dari 170.000 warga negara yang terdampar.
Detail Info
- Judul Film : Airlift (2016)
- Rilis : 22 Januari 2016
- Negara : India
- Bahasa : Hindi
- Sutradara : Raja Krishna Menon
- Produser : Aruna Bhatia, Monisha Adwani, Madhu G. Bhojwani, Nikhil Advani, Krishan Kumar, Vikram Malhotra
- Para Pemeran : Akshay Kumar, Inaamulhaq, Nimrat Kaur, Avtar Gill, Purab Kohli, Feryna Wazheir, Lena, Prakash Belawadi, Arun Bali, Kumud Mishra, Kaizaad Kotwal, Nissar Khan, Ninad Kamat, Surendra Pal, Gunjan Malhotra, Rajesh Jais, Sanjay Bhatia, Pooja Nair, Jennifer Mistry Bansiwal, Parveen Kaur
Music : Ankit Tiwari, Amaal Mallik, Arijit Dutta (background score) - Sinematografi : Priya Seth
- Distributor : Prateek Entertainment.
Plot Sinopsis Airlift (2016)
Pada tahun 1990 di Kuwait, Ranjit Katyal (Akshay Kumar) merupakan pengusaha asal India yang sukses yang memiliki hubungan sangat dekat dengan negara Kuwait dan Irak. Di Kuwait dia hidup bahagia bersama dengan istrinya Amrita (Nimrat Kaur) dan anaknya Simu.
Suatu ketika Ranjit menerima telepon dari temannya yang menjelaskan berita bahwa negosiasi antara Irak dan Kuwait telah runtuh kini pasukan Irak telah mulai melakukan perjalanan ke Kuwait.
Hal ini disebabkan presiden Irak yaitu Saddam Hussein telah mendesak Kuwait selama perundingan sebelumnya untuk mengurangi pasokan minyak sehingga harga dapat naik di pasaran sehingga membuat Irak dapat menstabilkan ekonomi Irak.
Namun Kuwait menolak dan mulai mengebor ladang minyak milik Irak. Alhasil Saddam Hussein memerintahkan serangan terhadap Kuwait. Suatu pagi, Ranjit menemukan bahwa Kuwait sebagian daerahnya telah dikuasai tentara Irak.
Ranjit bersama dengan sopirnya yaitu Nair diserang oleh tentara Irak yang menembak mati Nair di tengah kebingungan mereka. Ranjti yang merasa shock dibawa ke istana Emir. Disana dia bertemu dengan Mayor Khalaf bin Zayd (Inaamulhaq) seorang perwira Garda Republik Irak.
Mayor Khalaf menjelaskan bahwa sebelumnya dia mencegah agar Ranjit terhindar dari bahaya. Mayor Khalaf mengenal Ranjit dari kunjungan Ranjit pada saat ke Irak. Khalaf mencemoohnya namun dia memastikan Ranjit beserta keluarganya akan aman dari para tentara Irak.
Setelah itu, Ranjit pergi menuju kedutaan besar India namun dia mengetahui bahwa pemerintah Kuwait telah melarikan diri. Sekitar 170.000 orang India yang berada di Kuwait sekarang mengungsi.
Pasukan Irak terus melakukan serangan dan rumah Ranjit dimasukkan oleh tentara Irak namun istri dan anaknya berhasil melarikan diri. Ranjit yang perihatin meyakinkan teman-temannya bekerja sama dan mereka pun mendirikan kamp darurat untk sekitar 500 orang India dengan izin dari Mayor Khalaf.
Amrita mendesak Ranjit untuk membebaskan keluarganya sendiri meninggalkan Kuwait namun Ranjit meminta Amrita untuk melihat kondisi warga India yang lain sehingga Amrita tersadar. Ranjit dan Amrita memutuskan untuk tinggal dan membantu orang-orang India lainnya meninggalkan Kuwait.
Ranjit mengetahui bahwa kedutaan India di Kuwait telah dievakuasi dan dia menghubungi kementrian luar negeri India di New Delhi dimaan Ranjit terhubung dengan sekretaris Sanjiv Kohli (Kumud Mishra).
Ranjit meminta pengaturan untuk melakukan evakuasi. Kemudian kamp mereka dijarah oleh tentara Irak yang membuat para pengungsi di dalamnya ketakutan. Setelah insiden tersebut, Ranjit berkunjung menemui Mayor Khalaf dan berbicara dengan mengatakan kepadanya mengenai kejadian ini.
Mayor Khalaf hanya meminta maaf dan mengungkapkan bahwa presiden Saddam mengizinkan orang-orang India meninggalkan Kuwait namun masalahnya mereka tidak mempunyai cara untuk melakukannya.
Hingga akhirnya Ranjit melakukan perjalanan menuju Baghdad untuk mencari jalan keluar tetapi kedutaan India tidak membantu. Satu-satunya cara meminta bantuan kepada menteri Luar negeri Irak yaitu Tariq Aziz.
Tariq mengungkapkan bahwa sebuah kapal dagang India dijadwalkan tiba di Irak dengan berbagai pasokan dan mengizinkan para pengungsi India untuk pergi menggunakan kapal tersebut namun Ranjit.
namun setelah itu Ranjit menerima berita bahwa ada embargo dan kapal dilarang memasuki ataupun meninggalkan Irak hal ini menghancurkan harapan orang-orang India. Sementara itu di India, Kohli yang agak malas membantu Ranjit, mulai terdorong membantu Ranjit ketika ayahnya (Arum Bali) menceritakan kisahnya.
Kohli mendekati maskapai penerbangan nasional yaitu Air India untuk dapat mengatur evakuasi 170.000 orang India yang ada di Kuwait dan membawa kedutaan besar India yang ada di Amman, Yordania mengeluarkan izin.
Pada saat orang-orang India meninggalkan Kuwait, menuju Yordania dalam perjalanan mereka menemukan sebuah pos pemeriksaan dimana mereka bertemu dengan tentara Irak yang terjadi singgungan antara mereka sebab tidak ada paspor atau ID.
Mereka mengancam untuk membunuh Amrita sehingga terjadi perkelahian antara Ranjit dengan tentara yang kemudian orang-orang India bersiap untuk membantu Ranjit. Hingga akhirnya mereka dibiarkan pergi. Ranjit bersama dengan orang-orang India tiba di Yordania.
Air India dan Indian Airlines memasok pesawa terbang untuk menerbangkan mereka. Orang-orang India memberi hormat kepada Ranjit saat berada di pesawat yang akan membawa mereka kembali ke india.