Sinopsis Drama Korea Start-Up Episode 8

Tim Samsan yang menyebutkan bagaimana teman dapat menjadi musuh, sama seprti Ketua yang memutuskan menyerahkan rekaman CCTV menuju tim hukum. Tampaknya kejenakaan Dosan tidak akan luput dari hukuman.

 

Bagaimanapun sebelum itu, Dalmi memberi tahu Dosan apa yang dia suka mengenai dia. Pada akhirnya kelompok itu berkumpul kembali dan membahas secara spesifik rencana mereka, menetapkan sebuah ide guna menggunakan suara AI Yeong-sil dengan perangkat lunak mengenai pengenalan gambar mereka.

 

Sementara itu seluruh tim menganggap hal ini ide yang bagus, Ji Pyeong tidak merasa begitu yakin. Baik Google dan juga Microsoft telah mengembangkan ini dan juga dia bahkan membuang ide periklanan mengingat pelanggan kemungkinan besar akan mereka tarik.

 

Usai pertemuan mereka, dimana Dosan menyebutkan surat-surat awal yang telah dia terima, Sunhak menunjukkan dan juga menyebutkan investasinya. Percakapan mau tidak mau beralih menuju Dalmi dan Injae, yang Ji Pyeong akui sebagai saudara perempuan dan juga mempunyai nama keluarga yang berbeda mengingat orang tua mereka bercerai. Ketika dia melanjutkan, dia pun menyebutkan bagaimana gadis di ayunan bisa jadi Injae atau pun Dalmi.

 

Sementara itu mereka mempertimbangkan hal tersebut, Ah-hyun menghubungi suaminya dan meminta uang. Namun dia tidak ingin memberikan dana kecuali Injae kembali menuju rumah.

 

Doo-jung tertawa, yakin itu kesepakatan yang telah berakhir, sebab Ah-hyun terpaksa berusaha dan memohon putrinya untuk kembali. Dengan ilan di luar window, Ji Pyeong membuat list perusahaan potensial yang bisa bekerja sama dengan Samsan.

 

Dalmi berterima kasih dan juga bertanya kapan ulang tahunnya. Pada saat dia menjawab 7 Mei, dia pun sedikit terkejut pada saat dia menyadari tersebut tanggal yang sama dengan Dosan.

 

Namun dia tetap terpaku terhadap misi yang ada dan juga mulai mengajukan ide teknologinya menuju berbagai perusahaan. Dia tetap antusias, menjelajahi berbagai bos yang nampak sibuk dan juga memberi pengarahan terhadap mereka mengenai teknologi dan juga betapa bermanfaatnya itu.

 

Sementara dia melakukannya, anak laki-laki San memamerkan teknologinya secara langsung. Antusiasme Dalmi melihatnya mengalami masalah sebab dia terjebak di antah berantah usai pertemuan lapangan dengan wanita yang bernama Hyejun.

 

Dalmi pergi, berkeliaran tanpa tujuan, Hyejun menghubungi Ji Pyeong yang berlomba guna menjemputnya. Dalmi bertnaya apa yang dia lakukan disana sebab Ji Pyeong terpaksa membuat alasan.

 

Usai hari yang melelahkan, Dalmi tertidur di mobilnya ketika Ji Pyeong merebahkan kursinya dan juga membiarkan gadis tersebut tidur. Saat dia bangun, Ji Pyeong dengan ramah membelikan dia beberapa sandal guna menggantikan sepatunya, mengingat dia menginjak kotoran sapi sebelum menendangnya.

 

Ketika Dalmi melangkah keluar dari mobil, Dalmi meminta Ji Pyeong tidak memberi tahu Dosan mengenai apa yang dia lakukan. Dia tidak menginginkan dia khawatir. Ketika dia berjalan pergi, Ji Pyeong memperhatikannya meninggalkan scrunhie di mobil.

 

Kembali menuju kantor, group itu memasang aplikasi mereka di toko dan juga bersiap melihat berapa banyak unduhan yang akan mereka dapati. Namun, Dalmi mengingat peringatan Ji Pyeong mengenai basis pengguna dan juga berdoa agar Noongil dibawah 1000.

 

Malam tersebut dia pulang dan juga berbicara dengan Won Deok mengenai teknologi mereka. Dia mengetahui Dosan yaitu orang yang datang dengan ide ini dan juga dia tampaknya menyadari dia memanfaatkan dia sebagai inspirasi saat ini.

 

Dengan memanfaatkan teknologi itu, dia meminta Yeongsil guna membacakan ayat-ayat Alkitab untuk dia. Sementara, Dalmi melakukan yang terbaik guna menyembunyikan kebahagiaan dia sebab aplikasi itu belum diunduh berkali-kali, membantu prospek investasinya.

 

Malam hari, Dosan membawa pulang Dalmi yang nampak mabuk. Disana mereka berbicara mengenai aplikasi dan Won Deok berterima kasih terhadap dia sebab telah membuatnya, menyerahkan secarik kertas yang dia manfaatkan sebagai umpan balik untuk Noongil.

 

Pagi hari, Dosan terbangun dan juga mendapati dirinya di TV berkat legenda basebal yang membicarakan aplikasi itu. Di balik ini, DUA mereka telah mencapai dari 10 ribu yang mengejutkan dia mengingat berapa banyak uang yang akan dibebani perusahaan.

 

Pesta ini seketika berakhir pada saat Dosan dipanggil menuju kantor polisi usai papan nama yang rusak. Namun jika dia tidak mampu menyelesaikan maka ini akan dibawa menuju penuntutan sehingga ini masalah yang cukup besar.

 

Pada saat dia kembali menuju Sand Box, Dosan dengan sengaja membahas masalah terhadap polisi terhadap Dalmi dan sebaliknya menunjukkan terhadapnya apa yang telah ditulis Won Deok. Dengan kebenaran terungkap, dia pun menangis di pelukanya.

 

Dalmi berterima kasih terhadap bantuannya dan kembali menuju rumah Won Deok. Dia membantu memotong kuku neneknya dan juga berjanji bekerja keras di Noongil sehingga segala sesuatunya tidak begitu nyaman untuknya guna untuk maju.

 

Di sinilah dia menyadari Dosan telah mengakui kebenaran. Dia berjanji tersenyum keesokan hari, namun suatu ketika dia akan menangis dan juga mengeluarkan semuanya. Kembali menuju Sand Box esok hari, Dalmi meminta bantuan dari Injae guna memohon pengampunan Doo Jung.

 

Mendapati investasi terhadap aplikasi ini dan juga membantu neneknya jauh lebih penting untuk dia daripada kesuksesan aplikasi itu sendiri. Namun, pada saat dia datang, Dosan sudah ada disana guna meminta maaf.

 

Pada akhirnya semua nampak terlihat ketika Dalmi memainkan kartu trufnya. Ternyata dia telah merekam pertemuan dengan Morning Group, atas saran dari Ji Pyeong. Dia memeras Dojung dan juga membuatnya puas terhadap Dosan dan menyerahkan dana CSR terhadap Samsan.

 

Sejujurnya, Injae mengawasi sepanjang waktu dan juga tidak mampu menahan senyum terhadap kegigihan saudaranya. Di belakang ini, Dalmi kembali menuju Ji Pyeong dengan take-out dari perusahaan the pine nut yang dia sebutkan di dalam perjalanan pulang sore sebelumnya.

 

Dia pun menyerahkan rencana bisnis terhadap Dalmi dan menunjukka komentar rinci di dalamnya. Dia pun berterima kasih terhadapnya dan pulang. Usai diperiksa lebih dekat, dia pun menyadari tulisan tangan itu familiar.

 

Dalmi menggali huruf-huruf lama dan juga mencocokkannya dengan kata-kata Ji Pyeong. ketika dia merenungkan, kita memotong menuju Dosan yang bermain dengan scrunchie.

 

Epilog, Ji Pyeong menyerahkan scrunchie terhadap Dosan di tempat parkir yang tetap poker face hingga dia sendirian. Ketika dia tidak terlihat, Dosan melakukan yang terbaik menyembunyikan kekecewaannya.