Terus dengan sinopsis Drama Korea Psychopath Diary Episode 4. Ji-hun dalam kondisi tergantung dengan mata tertutup dengan kaki ditopang oleh kursi dengan empat kaki. Dong-sik yang memakai masker bersiap untuk membunuh Ji-hun. Sementara itu In-woo mengamati di tempat tersembunyi. Dong-sik memberikan pertanyaan yang harus dijawab oleh Ji-hun jika ingin hidup jika dia gagal di setiap pertanyaan maka kaki kursi akan dipotong satu per satu. Setelah tersisa 2 kaki kursi tersisa, handphone Dong-sik berbunyi dimana ayah Dong-sik menghubunginya menanyakan keberadaan Dong-sik sebab dia ingin Dong-sik untuk hadir di dalam pesta mereka setelah kesuksesan investasi mereka.
Dong-sik kembali menghampiri Ji-hun, dimana Ji-hun tidak bisa menjawab pertanyaan sehingga kursi tersisa satu kaki. Ji-hun mulai ketakutan dan menganggap Dong-sik disuruh oleh In-woo untuk membunuhnya. Namun Dong-sik mengatakan tidak dan segera memotong kaki kursi sehingga membuat Ji-hun mulai tercekik diambang kematiannya. In-woo yang melihat ini mulai panik namun dia melihat Dong-sik memegang kaki Ji-hun dan pengikat tali di leher Ji-hun terputus sehingga Ji-hun berhasil selamat dan segera Ji-hun melepaskan diri lalu kabur. Dong-sik gagal mengejar Ji-hun.
Dong-sik pergi ke restaurant milik ayahnya yang dipenuhi dengan orang-orang yang sukses dalam investasi yang disarankan oleh Dong-sik. Mereka sedang berpesta makan besar dan Dong-sik pun dipuja-puja oleh mereka. Di rumah sakit, Ji-hun menceritakan apa yang dialaminya terhadap ayahnya Pak Seo dan lainnya mengenai ancaman pembunuhannya. Pak Seo, asistennya dan In-woo keluar dari ruangan dimana Pak Seo meminta asistennya untuk menyelidikinya. Sementara itu Pak Seo curiga terhadap In-woo dan bertanya dimana dia semalam. In-woo mengatakan bahwa dia menemui tim audit Jo Yu-jin.
Sementara itu, Dong-sik bermimpi diserang oleh para korban pembunuh berantai yang menyergapnya dengan memakai pakaian intel. Dong-sik segera bangun dan menangis ketakutan. Dong-sik yang kesiangan segera pergi bekerja, dia melihat di kantor polisi Taek-soo dan Bo-kyung menemui Chan-seok. Dong-sik nampak ketakutan. Bo-kyung menginterogasi Dong-sik dimana Bo-kyung mengatakan apakah dia melakukannya, Dong-sik mengangguk mengira Bo-kyung membicarakan upaya pembunuhan. Namun segera Dong-sik terkejut ketika Bo-kyung menanyakan terkait foto pelecehan terhadap Mi-joo yang membuat Dong-sik terkejut.
Sementara di tempat lain, Ji-hun menginterogasi asistennya yang sebelum penculikan Ji-hun, dia meminum kopi yang membuatnya tertidur. Asistennya tersebut mengatakan dia diberi minuman kopi oleh pelayan (Dong-sik) dengan menutup masker wajahnya. Segera Asistennya menggambar sketsa yang nampak mirip dengan wajah Dong-sik. Ji-hun mulai menyadari bahwa Dong-sik yang telah berusaha membunuhnya.
Di kantor, Dong-sik berusaha mengelak bahwa dia dijebak, namun Dong-sik berpikir sejenak memikirkan Mi-joo yang pernah mengatakan bahwa keluarganya memiliki banyak hutang, jika Dong-sik mengaku tidak melakukannya dia khawatir Mi-joo akan dipecat dari pekerjaannya sehingga Dong-sik terpaksa mengaku terhadap Bo-kyung bahwa dia memfotonya. Sehingga Dong-sik dibawa Bo-kyung ke kantor polisi.
Ketika di lobi, In-woo dan Yu-jin melihat Dong-sik dibawa oleh polisi namun seketika Ji-hun datang dengan tongkat memukuli Dong-sik dengan menganggap Dong-sik berusaha membunuhnya. Segera Ji-hun dihentikan oleh polisi. Para karyawan kemudian berkumpul termasuk Mi-joo. Mi-joo yang tertekan berteriak dan mengatakan bahwa Ji-hun dalang dari foto pelecehan tersebut. Mi-joo menangis dan para karyawan lain memvideokan Ji-hun. Segera berita ini tersebar di tv yang disaksikan oleh pak Seo yang meminta asistennya untuk membuat perintah tertulis kepada media dan menyuruhnya agar Ji-hun bersembunyi sementara waktu.
Di restaurant ayah Dong-sik, keluarganya berkumpul makan bersama dengan tv menyala mengenai berita Ji-hun. Ayah Ayah Dong-sik merasa Dong-chan terlihat murung. Dong-chan pergi segera Dong-sik menyusulnya menghentikannya dan melihat bekas luka dileher Dong-chan dengan bertanya “apakah kamu dipukuli seseorang” Dong-chan lalu mengatakan ” jangan pedulikanku kamu juga sama seperti diriku dan bahkan lebih buruk dariku”. Dong-chan pun pergi meninggalkan Dong-sik.
Dong-sik berjalan membawa makanan dari restaurant ayahnya dimana dia melihat Bo-kyung duduk sendirian dan menghampirinya. Bo-kyung yang sedang kecewa memberi tahu Dong-sik bahwa Ji-hun tidak mendapati hukuman sebab mungkin pengaruh ayahnya. Kemudian Bo-kyung memberi semangat Dong-sik untuk lebih kuat dan tetap bertahan. Dong-sik kemudian memberikan bungkusan makanan dari restaurant ayahnya.
Di rumah, Bo-kyung bersama dengan orang tuanya menikmati makanan yang diberikan oleh Dong-sik. Ketika itu Bo-kyung terus memikirkan pembunuhan berantai. Bo-kyung melihat plastic bungkusan restaurant ayah Dong-sik dan Bo-kyung segera mengingat menemukan potongan kertas kupon makanan gratis di kediaman almarhum tunawisma Myeong-guk.
Esok hari di kantor, Dong-sik datang melihat Seo In-woo berada di ruangan tim audit sedang berbicara dengan tim audit. Segera Dong-sik menghampiri In-woo mengatakan “mengapa kamu berada disini” sambil menarik tangannya untuk memintanya pergi yang membuat tim audit lain terkejut. Segera In-woo mengumumkan kepada para karyawan lain bahwa dia adalah direktur dan akan mengawasi tim Manajemen aset. Dong-sik mulai merasa malu dan ketakutan sebab dia sebelumnya tidak mengetahui In-woo adalah seorang direktur perusahaan.
Dong-sik kemudian meminta maaf terhadap In-woo. Kemudian In-woo memberi tahu para karyawan bahwa dia berbeda dengan saudaranya Ji-hun di mana dia menginginkan lingkungan rasional untuk menghasilkan efisiensi kerja tertinggi. Dong-sik mulai menyadari bahwa In-woo ternyata selama ini berusaha memberi tahu informasi penting agar dia bisa menghancurkan Ji-hun.
Jae-ho mengatakan kepada In-woo dan karyawan lain untuk merayakan makan malam bersama untuk menyambut In-woo. Namun In-woo mengatakan jangan jadikan makan malam untuk penyambutannya namun sebagai gantinya merayakan promosi Dong-sik menjadi asisten manager yang membuat Dong-sik dan lainnya terkejut.Ketika makan malam, Dong-sik terus memikirkan mengapa dia tidak bisa membunuh Ji-hun.
Dong-sik keluar dari ruangan, dia dihampiri In-woo dengan mengatakan bahwa dia mengerti Dong-sik dan juga bahwa mereka memiliki kesamaan dan berbeda dengan orang lain. In-woo sebelum pergi, mengatakan kepada Dong-sik untuk mengosongkan waktunya besok malam untuk berjalan bersama dengannya jika tidak dia mengancam akan membunuhnya dengan ucapan nada bercanda.
Saat menunggu taxi, Dong-sik dihampiri Jae-ho yang membahas bahwa Dong-sik sebelum insomnia menuliskan surat bunuh diri. Dong-sik terkejut dan mengatakan kepada Jae-ho apa isi surat tersebut, Ja-ho berkata “kamu menulis bahwa hidup itu sulit dan juga kamu ingin mati”. Segera Jae-ho bergegas pergi ketika taxi datang.
Pagi harinya, Bo-kyung pergi ke restaurant Republik Daging Pak Yook milik ayah Dong-sik. Bo-kyung bertanya kepada orang tua Dong-sik apakah seorang tunawisma pernah datang ke restaurantnya namun merekan mengatakan tidak pernah. Seketika Pak Yook mengatakan bahwa pernah ada 3 gangster datang ke restaurant mereka dan Dong-sik sanggup menghadapi mereka. Ini membuat Bo-kyung merasa terkejut.
Pak Yook mengatakan kepada Bo-kyung bahwa Dong-sik nampak lembut namun di dalam hatinya terdapat jiwa yang buas. Tidak lama rekan kerja Dong-sik datang yaitu Jeong-ah, Seok-hyun dan Mi-joo untuk makan siang. Bo-kyung bertanya mengenai fakta Dong-sik yang sanggup menghadapi gangster. Segera mereka memberi tahu sifat Dong-sik belakangan ini. Di rumah, Bo-kyung mulai menyelidiki kasus pembunuhan berantai dan mulai mencurigai Dong-sik.
Dong-sik berjalan di luar memikirkan mengapa dia menulis surat bunuh diri dan tidak menuliskannya di diary. Tidak lama Dong-sik dihubungi Bo-kyung mengajaknya untuk bertemu namun Dong-sik mengatakan bahwa dia tidak bisa sebab tidak sehat. Dong-sik bertemu dengan Chil-sung. Dimana Chil-sung ketakutan melihat Dong-sik. Hal ini dlihat oleh Bo-kyung dari kejauhan. Bo-kyung kemudian mengikuti Dong-sik yang masuk ke kamar mandi tempat dimana tunawisma Myeong-guk diserang sebelum kematiannya.
Dong-sik yang mengira dia pembunuh tunawisma Myeong-guk, bingung di hari upaya pembunuhan Myeong-guk mengapa dia menulis surat bunuh diri. Segera Dong-sik sepintas mengingat saat dia berdiri di atap gedung untuk bunuh diri. Dong-sik segera merasa ketakutan keluar dari kamar mandi. Sementara Bo-kyung masuk ke ke kamar mandi wanita takut ketahuan Dong-sik. Dong-sik yang panik menghubungi Bo-kyung untuk bertemu sebab dia ingin bertanya sesuatu kepadanya.
Bo-kyung menemui Dong-sik dimana Dong-sik bertanya apakah diary yang diberikan olehnya merupakan milik dirinya. Bo-kyung mengatakan “kamu menyimpannya dan mungkin itu milikmu”. Bo-kyung kemudian mengeluarkan handphone miliknya menunjukkan foto tunawisma Myeong-guk dan bertanya “apakah kamu mengenalinya” Dong-sik mulai panic dan mengatakan dia tidak tahu. Bo-kyung bertanya “apakah kamu membawa buku diarymu?” Dong-sik kembali menjawab bahwa dia tidak membawanya dan Bo-kyung meminta izin memeriksa tas Dong-sik. Dong-sik semakin panic namun saat itu dia tertolong dengan In-woo menghubungi Dong-sik untuk menemuinya. Segera Dong-sik pergi meninggalkan Bo-kyung.
Dong-sik menuju restaurant menemui In-woo. Dong-sik sempat ditahan oleh para penjaga pintu masuk namun In-woo mengatakan bahwa Dong-sik tamunya. In-woo memberi tahu Dong-sik bahwa ini merupakan tempat berkumpulnya para relasi atau tempat para elit. Di saat yang sama, rupanya Bo-kyung telah mengikuti Dong-sik tiba di restaurant. Bo-kyung hendak masuk namun ditahan oleh penjaga restaurant. Namun pria bernama Yeong-min si mata keranjang mengatakan kepada penjaga bahwa Bo-kyung adalah tamunya.
Yeong-min mengatakan kepada Bo-kyung ada 3 tipe orang yang bisa masuk ke tempat tersebut yaitu Pekerja seks, reporter, dan gadis cantik yang ingin memperbarui temannya. Bo-kyung mulai merasa risih dan disaat itu, Yeong-min dipanggil oleh In-woo. Segera Yeong-min datang bergabung denga In-woo dan temannya yang lain. Yeong-min dan temannya menghina Dong-sik dan membicarakan mengenai Ji-hun mungkin diserang oleh psycho yang membuat Dong-sik merasa risih. Dong-sik meminta izin kepada mereka pergi sebentar.
Dong-sik menemui bartender meminta minuman dan berpikir mengenai kejadian saat dia tertabrak. Bo-kyung menghampiri Dong-sik dari belakang berusaha mengambil diary yang ada ditas Dong-sik namun dia dihentikan Yeong-min yang menariknya dengan mengatakan bahwa Bo-kyung adalah tipe ketiga. Bo-kyung merasa risih dan segera waiter menghentikan Yeong-min. Yeong-min merasa terhina dan menyiram minuman ke kepala si waiter. Bo-kyung merasa tidak nyaman.
Namun Dong-sik yang mabuk meminta waiter pergi dan Bo-kyung berusaha menghindar memalingkan wajahnya dari Dong-sik. Dong-sik berhadapan dengan Yeong-min dia membisikkan di telinganya dengan mengatakan “Kamu ingin tahu apa yang terjadi pada ji-hun?. Akulah pelakunya. Aku berniat membunuhnya setelah bersenang senang. Tapi dia menangis dan memohon kepadaku untuk mengampuninya. Kamu ingin tahu mengapa aku melakukannya? aku benci ketika orang bertingkah karena berpikir mereka kuat. Maksudku pria sepertimu dan Ji-hun”. Segera Yeong-min menjadi ketakutan.
Dong-sik pergi duduk sendirian, dia dihampiri oleh In-woo dengan mengatakan bahwa Yeong-min merupakan eksekutif di firma yang lebih besar dari mereka. Sementara di luar, Yeong-min dihampiri oleh Bo-kyung di mana Yeong-min meminta Bo-kyung pergi namun Bo-kyung menolak dan melumpuhkan Yeong-min bertanya kepadanya apa yang telah diucapkan oleh Dong-sik terhadapnya tadi.
In-woo berkata kepada Dong-sik bahwa mereka jenis orang yang sama. In-woo melanjutkan dengan mengatakan “Aku tahu kamu belum merasakan hal yang sama, begini aku punya hobi yang rahasia. Ketika aku melihat orang lemah dan miskin, perutku sakit. Sebab itu aku ingin menyingkirkan mereka. Sama seperti melumatkan seekor semut yang membawa sepotong roti dengan susah payah atau membakar lalat capung yang terbang berputar putar saat menjalani hari terakhirnya”. Dong-sik membalasnya dengan mengatakan “dahulu aku juga merasakan hal yang sama. Namun aku kehilangan minatku. Begini, itu juga membuatku terlihat menyedihkan.”
Dong-sik meminta izin untuk pergi sebab dia terlalu mabuk, namun In-woo memintanya untuk berhenti dengan memegang tangannya dan kemudian diary yang ada di tas Dong-sik terjatuh di lantai. In-woo terkejut seba itu merupakan diary miliknya yang selama ini dia cari. Dia mengambilnya dengan wajah penuh amarah. Sementara itu Yeong-min mengatakan kepada Bo-kyung bahwa Dong-sik berucapa jika dia adalah seorang pembunuh yang mengejutkan Bo-kyung. Sementara itu Dong-sik berusaha menarik diary yang dipegang oleh In-woo.