Sinopsis Drama Korea My Only One Episode 103-104 Part 1

Kita lanjutkan dengan Sinopsis Drama Korea My Only One Episode 103-104 Part 1.

Do Ran berlari sambil memanggil ayahnya. Namun ia tidak berhasil menemukannya. Ia sudah sampai di luar terminal. Ada banyak bisa yang parkir di sana. Ia memandang cemas. Tiba-tiba ponselnya berdering.

“Ya, Dae Ryook?”

“Do Ran, kamu sudah  bilang kepada Pak Kang?”

“Aku tidak bisa menemukannya. Aku tidak melihatnya. Apa yang harus kulakukan?” katanya setengah menangis.

“Apa maksudmu? Dia ke mana? Apa maksudmu? Kamu di mana?” tanya Dae Ryook sambil nyetir.

Belum sempat Do Ran menjawab, sebuah bis melintas di depannya. Do Ran melihat ayahnya duduk di dalamnya.

“Dae Ryook, aku harus pergi. Aku harus pergi.” tanpa menunnggu jawaban, Do Ran berlari mengejar bis itu.

“Pak, tunggu!” teriaknya, “Ayah! Ayah! Pak, tunggu!”

Salah seorang penumpang rupanya melihat Do Ran

“Sopir, tolong hentikan busnya. Ada wanita yang mengejar bus.” teriaknya pada sopir. Pak Kang jadi ikut melihat siapa yang mengejar bis. Ia kaget, karena itu Do Ran.

“Astaga. Maaf.” katanya seraya bangkit dan turun dari bis. Melihat Pak Kang, Do Ran langsung berlari memeluknya sambil terisak.

“Do Ran. Ada apa?” tanya Pak Kang.

“Ayah. Aku amat cemas tidak bisa menemukan Ayah.”

“Do Ran, ada apa?” kata Pak Kang sambil melepaskan pelukannya.

Sinopsis Drama Korea My Only One Episode 103-104 Part 1

“Ayah kira ayah sudah cukup menjelaskan alasan ayah pergi.”

Do Ran berkata sambil terisak, “Ayah tidak membunuh siapa pun. Itu salah tuduh.”

“Do Ran, apa maksudmu?” kata pak Kang kaget.

“Pria tunawisma itu mengakui semuanya. Ayah tidak membunuh siapa pun. Itu tayang di berita. Dia pergi ke polisi untuk mengaku dan menyerahkan diri.”

“Apa? Apa kamu yakin soal itu?”

“Ya. Ya, aku yakin.”

Mata Pak Kang berkaca-kaca, “Bagaimana… ini bisa terjadi? Bagaimana…”

“Jadi, tolong jangan pergi. Ayah tidak harus pergi. Ayah tidak berbuat salah.”

“Do Ran, di mana Pak Yang? Maksud ayah, di mana pria itu?”

Sinopsis Drama Korea My Only One Episode 103-104 Part 1

“Pak Yang.” panggil So Il.

Pak tua itu menoleh. Melihat So Il, pak tua itu langsung berlutut, “Aku minta maaf. Aku benar-benar minta maaf. Jika aku tidak mengejarmu saat itu, hal seperti ini tidak akan pernah terjadi. Aku hanya berusaha mengancammu, tapi aku terlalu emosional. Maaf.”

Do Ran yang ada di belakang ayahnya meneteskan air mata. Pak Yang melanjutkan,

“Mendiang istriku dan aku berbohong. Bahkan…”

Pak Kang langsung menyela, “Bahkan jika begitu… Teganya kamu menjebakku atas dosa seperti itu. Aku hidup dengan rasa sakit yang besar setiap harinya. Teganya kamu melakukan ini kepadaku.”

Pak Kang ingat apa yang harus ia alami selama ini. Bagaimana orang memperlakukannya. Bagaimana Do Ran juga harus menanggung akibatnya. Ia meneteskan air mata. Do Ran juga menangis.

“Teganya kamu melakukan ini. Teganya.”

Sinopsis Drama Korea My Only One Episode 103-104 Part 1

“Aku tidak mau putraku hidup sebagai putra pembunuh. Dia sudah sering bermasalah. Aku takut dia tidak menyintas di dunia ini jika dicap anak pembunuh juga.”

“Kamu hanya memedulikan putramu? Bagaimana dengan putriku? Bagaimana dengan hidupnya? Aku harus berpisah dengannya saat dia masih kecil. Dia bercerai karena dia anak pembunuh. Dia dipermalukan orang lain. Tahukah kamu rasa sakit yang harus dia lalui?” Kang So Il berteriak saking marahnya.

“Aku dihukum karenanya. Aku hidup dengan cemas seumur hidupku. Bisnisku bangkrut. Istriku meninggal karena kanker. Serta putra tunggalku juga mati. Kini aku tunawisma, tidak punya apa-apa. Aku segera akan mati karena kanker juga. Aku hanya punya rasa sakit. Aku menderita karena perbuatan kejiku. Maaf. Aku sungguh minta maaf.” kata Pak Yang sambil menangis penuh penyesalan. Pak Kang terhuyung dan memegang meja agar tidak jatuh.

Pak Yang meneruskan, “Kamu tidak akan percaya, tapi aku pergi ke kantor polisi berkali-kali untuk mengakui kebenarannya. Aku amat takut sampai tidak jadi terus. Tapi menantumu mengadakan pemakaman untuk putraku dan membuatku berubah pikiran. Setidaknya sekali dalam hidupku, aku mau menjadi manusia. Maaf. Aku tidak berhak mendapatkan pengampunanmu.”

“Aku tidak percaya ini. Tidak bisa.” Do Ran yang sedari tadi diam sambil menangis, berbicara. Sambil berjalan, “Detektif. Ayahku menghabiskan 28 tahun di penjara karena salah tuduh atas pembunuhan. Karena salah tuduh itu, dia kesulitan seumur hidupnya. Seseorang harus maju dan menjelaskan. Katakan sesuatu. Siapa yang akan mengompensasi ayahku atas hidupnya yang penuh penderitaan ini? Katakan sesuatu. Cepat katakan sesuatu!”

Do Ran berteriak-teriak di kantor polisi itu. Ayahnya segera mendekatinya, “Do Ran, ayo pergi.”

“Kita tidak ke mana-mana.” kata Do Ran, “Keluar dan katakan sesuatu. Ayahku tidak bersalah dan siapa yang menghukumnya seumur hidup? Siapa pun? Keluar dan katakan sesuatu. Katakan setidaknya sepatah kata. Kumohon…” teriaknya.

Seorang detektif mendekatinya, “Begini… Aku merasa bersalah, tapi jika begini, Anda bisa meminta sidang ulang atau mengklaim kompensasi atas kerugian terhadap negara. Kami akan berusaha sebisa kami untuk membantu Anda dengan prosedurnya.”

Do Ran memandang detektif itu dengan berlinangan air mata dan mencoba menahan isaknya, “Kompensasi untuk kerugian? Kompensasi untuk kerugian… Berapa banyak uang yang cukup untuk mengompensasi ayahku atas semua rasa sakit dan waktu yang terbuang? Katakan kepadaku, Detektif. Cepat katakan kepadaku! Berapa banyak uang yang cukup? Katakan sesuatu!” tangisnya pecah.

Ayahnya segera mengajaknya pergi, “Do Ran, ayo pergi. Ayo.”

Kali ini Do Ran tidak menolaknya. Pak Yang menangis meraung sambil berlutut. Ia merasa menyesal.

Sinopsis Drama Korea My Only One Episode 103-104 Part 1

“Do Ran. Tidak apa-apa. Semuanya sudah berakhir. Tidak apa-apa. Ayo.”

“Ya, Ayah.”

Mereka keluar dari kantor polisi. Di luar, Dae Ryook ternyata sudah menunggu. Ia berlari mendekati Pak Kang dan Do Ran.

“Do Ran. Ayah.”

“Dae Ryook.” sahut Do Ran

“Kamu membuat Pak Yang mengaku. Ini semua berkat kamu. Terima kasih.” kata Pak Kang

“Terima kasih banyak. Jika bukan karenamu, kita tidak akan tahu selamanya. Terima kasih banyak.” kata Do Ran pula.

“Tidak perlu sungkan. Aku senang kebenarannya sudah terungkap walaupun sudah terlalu terlambat.” jawab Dae Ryook.

“Benar, aku berusaha melihat hikmahnya.” kata Pak Kang.

***

Sinopsis Drama Korea My Only One Episode 103-104 Part 1

“Kenapa Hong Joo tidak menjawab teleponnya? Kita harus menemui Pak Kang dengannya.” kata Hong Shil.

“Kita mau pergi dengannya? Tapi mereka sudah putus.” kata Da Ya.

“Sudah terungkap dia tidak bersalah. Dia tidak membunuh ayahmu, jadi, bibimu boleh menemuinya. Ada alasan dia harus menemuinya juga.”

“Alasan apa?”

Sadar keceplosan Hong Shil menjawab, “Itu… Terserahlah. Kamu akan tahu cepat atau lambat. Bibimu hamil.”

“Astaga. Bayinya Pak Kang?”

“Ya.”

“Astaga. Dia sudah gila? Bukankah dia terlalu tua untuk melahirkan?”

“Banyak yang kini melahirkan di usia senja.”

“Tetap saja ini tidak benar. Apa Bibi akan melahirkan bayi Pak Kang bahkan sebelum nama Pak Kang dibersihkan? Karena itukah Ibu merahasiakannya dariku?”

“Dia bisa apa lagi? Selain itu, impian hidupnya memang punya anak.”

“Tetap saja. Aku tidak bisa memahaminya.”

Go Rae muncul di situ. Melihat ini Hong Shil berdiri, “Ayo pergi, Da Ya.”

“Aku tidak mau pergi.”

“Jang Da Ya.” teriak kakaknya.

“Jujur saja. Kita mengira dia membunuh ayah kami. Itulah alasan kita membencinya. Kita bukannya sengaja melakukannya. Kita juga bukannya menjebaknya.” jawab Da Ya.

“Itulah alasan kita harus pergi dan meminta maaf. Memang benar kita salah memperlakukannya tanpa tahu kebenarannya.” kata Go Rae

“Benar. Ayo pergi dan meminta maaf.” ibunya menimpali.

“Aku akan pergi nanti. Kalian pergi saja tanpaku hari ini. Aku akan pergi sendiri nanti.”

“Berdirilah, Jang Da Ya!” oppa-nya berteriak.

“Baik, ayo pergi. Ayo.” dengan enggan akhirnya ia mengikuti kakak dan ibunya.

***

Sinopsis Drama Korea My Only One Episode 103-104 Part 1

“Ayah.” kata Do Ran sambil memberikan minuman.

“Terima kasih.”

“Do Ran. Ayah tidak akan membenci siapa pun atau apa pun. Semua sudah berlalu dan ayah akan membiarkannya. Ayah hanya ingin bersyukur untuk momen ini.”

“Ayah. Bagaimana bisa Ayah melakukan itu setelah menderita bertahun-tahun? Bukan hanya 5 atau 10 tahun. Itu 28 tahun yang lama. Ayah dipenjara 28 tahun. Aku merasa itu benar-benar tidak adil.”

“Tidak, Do Ran. Itu semua salah ayah. Memang benar ayahnya Dokter Jang meninggal karena Ayah.”

“Itu tidak benar. Pak Yang sudah mengaku.” kata Do Ran.

“Jika ayah tidak pergi ke sana untuk meminjam uang… Jika ayah tidak membawa kabur uangnya, itu tidak akan terjadi.”

“Ayah. Itu…” Do Ran mulai berlinang air mata.

“Ayah mengambil uang orang lain dan kabur. Ayah perampok. Pencuri. Ayah seharusnya berusaha membayar biaya operasi ibumu dengan cara lain.”

“Ayah…” Do Ran mulai menangis.

Ayahnya menghela nafas, “Do Ran. Mari jangan salahkan orang lain. Memang benar ayahnya Dokter Jang meninggal karena ayah.”

Do Ran maju memeluk ayahnya sambil menangis. “Ayah….”

“Tidak apa-apa…. Ayah sungguh tidak apa-apa….”