Il-kwon menceritakan kisah yang dialami Dae Young di masa lalu dan Dajung tidak mengetahuinya. Di masa lalu, pemain baskeet Choi Il-kwon melihat Dae-young mengikuti seleksi, namun Dae Young yang sudah lama berlatih, kurang terampil dibandingkan pemain lebih muda.
Tetapi Dae Young tidak menyerah dan pelatih mengakui kegigihan Dae Young dan mengizinkannya, namun Dae Young yang harus bekerja untuk biaya rumah sakit Shi-woo, menyerahkan impiannya mengenai proposal itu.
Waktu sekarang Il-kwon meyakinkan Dajung bahwa jika Dae-young tidak berjuang untuk mendapati tagihan rumah sakit pada saat itu, mungkin Dae Young akan hidup nyaman sekarang.
Dajung merasa bersalah dan sedih mengingat kenangan saat Dae Young yang mulai minum alkohol tanpa mengetahui impian Dae Young yang melepaskan mimpinya dan mengurus keluarga.
Esok hari, Ji-hoon mengumumkan dia telah mengadopsi anak saudara lelakinya melalui pengumuman resmi, dan opini publik berhenti menuduh dia atas perilakunya yang luar biaa dan mendukung Ji-hoon.
Il-kwon memerintahkan Woo Young dan Shi-woo yang tidak menyetor uang untuk bersih-bersih bersama. Woo-young mendapati Jasung yang marah kepada ayahnya yang memberi uang kepada Il-kwon.
Jasung berusaha memukul ayahnya namun dihentikan oleh Woo-young. Woo-young berbicara dengan Jasung dan memberikan dia bir non-alkohol. Jasung pingsan dan dibawa oleh Woo-young ke rumah.
Esok hari, Woo-young mengunjungi kuburan sesuai dengan tanggal lahir Ibunya. Dan pada saat dia kembali, dai bertemu ayahnya, Joo-man yang mengunjungi makam dengan cara sama. Baru usai Woo Young ayah dia mengetahui bahwa putranya sengaja terlambat suatu hari dia bisa datang dengan begitu nyaman.
Woo-young menyembunyikan fakta Ibunya pernah sakit di masa lalu, sehingga dia sangat membenci ayahnya. Saat Woo-young selesai pertandingan mendapati kabar bahwa Ibunya telah meninggal karena sakit dan dia menyalahkan ayahnya.
Saat pertandingan basket, Il-kwon memilih tidak memainkan Shi-woo dan Woo-young namun tim mereka tertinggal jauh. Akhirnya Woo-young dan Shi-woo bermain.
Segera mereka mendekati skor lawan dan akhirnya di menit terakhir Woo-young mencetak skor yang membuat tim mereka menang. Kemenangan itu membuat Woo-young dirangkul Shi-woo dan Woo-young terkesan ketika pertama kali dipeluknya anaknya tersebut sejak kecil.
Kemudian, Woo-young/Dae-young menghampiri ayahnya yang menyaksikannya dan dia mengungkapkan bahwa dia adalah Hong Dae-young dengan menggunakan bahasa Isyarat terhadap ayahnya tersebut yang melihat Dae-young di masa lalu dari Woo Young. Usai pertandingan, Dae-young memeluk ayahnya tersebut. Mereka menangis bersama.
Epilog drama: Dajung mengunjungi lapangan basket, teringat cara Dae Young mengaku cintanya di masa lalu. Dan ketika dia melihat Woo-young dengan seragam basket di lapangan, dia mendapati dia seperti Dae Young, dan dia ingat kenangan mengenai Dae Young di masa lalu.