Review Memories of the Alhambra Eps. 15-16 – Ada banyak alasan kenapa saya baru menuliskan review drama Korea Memories of the Alhambra eps. 15-16 yang merupakan episode terakhir drama ini. Jujur, saya masih belum bisa move on dari ending-nya. Seperti yang mungkin sudah kalian baca di mana-mana, ending nya mengecewakan ! Memang benar. Karena hal inilah, saya jadi agak malas menuliskan review untuk 2 episode terakhir. Tapi, daripada review drama ini menggantung di blog ini, ya sudah, saya selesaikan.
Adegan terakhir episode 14, memperlihatkan bertemunya Kim Jin Woo dengan Emma. Karakter Emma dalam game AR, yang juga diperankan oleh Park Shin Hye, dipindahkan dari lokasi biasanya dia berada. Keadaan yang memaksa begitu. Jin Woo dikejar Polisi, dan dikejar musuh-musuh game. Mengingat waktu yang semakin mepet, akhirnya dia membuat keputusan untuk memindahkan Emma. Sebuah gereja Katolik terdekat dengan lokasi Jin Woo menjadi pilihan.
Permintaan Jin Woo ini bukan tanpa alasan. Dari cerita Jung Hee Joo, bila gelang Fatima bertemu dengan Kunci Emas Surga, maka gerbang akan terbuka dan istana akan runtuh. Jin Woo menganggap, gerbang terbuka akan membebaskan Jung See Joo, adik Hee Joo.
Akhirnya, Jin Woo berhasil masuk gereja. Alunan gitar Memories of the Alhambra, menandai kemunculan Emma lengkap dengan gitar dan gelang Fatima yang dipakainya. Belum juga adegan ini terjadi, suasana beralih lagi ke keadaan lainnya. Banyak sekali flash back di drama ini. Ada banyak yang mengeluhkan hal ini. Saya juga termasuk. Namun, tanpa adanya flash back ini, cerita menjadi susah diikuti. Jadi, it’s okay!
Diketahui bahwa error yang terjadi karena adanya virus di game ini. Bisa menebak apa virusnya? Virusnya adalah karakter game. Mereka adalah, Marco (kawan See Joo), Hyung Seok (musuh Jin Woo), Seun Hoo (Sekretaris Jin Woo), Profesor Cha (sekutu Jin Woo), dan Jin Woo sendiri.
Dari semua, yang masih hidup hanyalah Profesor Cha dan Jin Woo. Namun akhirnya Profesor Cha juga harus tewas. Tragisnya, ia mati di tangan anaknya sendiri, Hyung Seok. Jadilah ia karakter game baru (virus).
Gelang Fatima dan Kunci Surga
Akhirnya, Jin Woo berhasil menemui Emma. Ia lalu menyerahkan Kunci Surga kepada Emma. Memang benar See Joo bebas. Karena di tempat lain, tepatnya, See Joo telah berhasil kembali ke rumahnya dan bertemu Hee Joo.
Jin Woo masih belum tahu apa yang akan terjadi setelahnya. Ia hanya berdiri memandang Emma yang lalu juga berdiri.
Gitar Emma tiba-tiba hilang. Emma lalu mendekati Jin Woo, dan serta merta mencabut Kunci Surga itu, lalu berusaha menusuk jantung Jin Woo. Jin Woo kaget sekali. Ada apa ini?
Akhirnya di layar game (lensa matanya) terpampang tulisan : “Menghapus Kekutu..”
Hah ! Aku kekutu? Pikir Jin Woo. Karena merasa bingung dengan yang terjadi, Jin Woo berusaha mencegah Kunci itu menusuk dalam. Ia berhasil dan berusaha pergi.
Setelah adegan ini, banyak muncul flash back lagi. Sampai pada proses terbunuhnya Prof Cha.
Singkat cerita, Jin Woo akhirnya memang memilih untuk mengorbankan dirinya. Ia masuk ke gereja. Semua karakter muncul di sana dan ditusuk semua dengan Kunci Surga yang dipegangnya. Hanya tinggal dia sendirilah yang tersisa. Adegan tidak memperlihatkan Jin Woo ditusuk Emma. Yang jelas, Jin Woo lenyap entah kemana.
Hee Joo menjadi kalang kabut mencari Jin Woo. Walau ia sudah mendengar dari See Joo bahwa kemungkinan, Jin Woo sudah mati juga. See Joo bercerita bahwa Emma pasti sudah menusuk jantung Jin Woo.
Selama setahun lebih Hee Joo mengunjungi gereja, dan berharap menemukan Jin Woo di sana. Namun, ia tidak pernah menemukannya.
Setahun itu pula game AR itu diluncurkan ke pasaran. See Joo menjadi bagian dari J One Holding, perusahaan Jin Woo, yang merilis game buatannya itu. Dan Jin Woo ? Ini yang menjengkelkan …
Sudah ah … !!
–TAMAT–