Moon River Episode 3 dibuka dengan Dal-i yang dibawa ke markas pedagang keliling untuk dieksekusi. Kedua orang tuanya melihat kejadian itu dan memohon bantuan kepada Yi Kang.
Sang pangeran segera turun tangan dan menyelamatkannya, sementara Je-woon datang membawa istri Kim Ji-pyeong, yang mengaku telah menjebak Dal-i. Meski Dal-i terbukti tidak bersalah, Yi Kang justru memarahinya karena terus membuat masalah—terutama karena wajah Dal-i begitu mirip dengan mendiang istrinya. Dal-i kesal dengan sikapnya, dan pertengkaran mereka berakhir dengan Yi Kang yang menyuruhnya pergi dari Hanyang.
Tak lama setelah itu, Je-woon meminta Dal-i menandatangani kontrak: ia harus melakukan apa pun yang diminta sebagai ganti rugi atas jam yang ia pecahkan. Berbeda dengan Yi Kang, Je-woon justru memintanya tetap tinggal di Hanyang. Di lain tempat, Yi Kang mengaku pada Shin-won bahwa ia bersikap keras demi menjaga jarak—karena kemiripan Dal-i dengan sang putri membuatnya rapuh.
Konflik Je-woon dan Woo-hee
Je-woon kemudian pergi menemui Woo-hee. Di perjalanan, ia baru mengetahui bahwa Woo-hee adalah putri Menteri Kiri sekaligus calon istri Yi Kang. Ia pun menuntut penjelasan. Woo-hee menjawab dengan permintaan yang mengejutkan: ia ingin Je-woon merebut kembali posisi Putra Mahkota melalui kudeta, lalu kabur bersamanya. Je-woon menolak jalan itu dan meminta maaf. Malamnya, Woo-hee memanggil tandu dan mengambil pistolnya—tanda awal akan datangnya bencana.
Di istana, Han-chul meminta Yi Kang menjemput putrinya di kuil Sinjusa. Ia juga menyindir bahwa sang pangeran baru saja menolong seorang pedagang wanita, mengingatkannya bahwa siapa pun yang ia cintai akan berakhir mati.
Kilas balik kemudian menunjukkan hubungan masa kecil Je-woon dan Woo-hee. Setelah ibunya dieksekusi tanpa keadilan, Je-woon dibuang ke kuil Sinjusa—di sanalah Woo-hee menjadi satu-satunya orang yang memberinya kenyamanan. Kini, Je-woon menulis surat perpisahan dan menyelipkan kunci rumah kaca tempat mereka biasa bertemu.
Ia lalu menelepon Dal-i, memberitahu bahwa ia boleh pulang, tetapi ia menginginkan satu permintaan terakhir.
Dal-i & Yi Kang Bertemu di Sinjusa
Di istana, seorang pria bernama Cha Eun-woo datang sebagai kurir yang ditugaskan membantu pakaian resmi putra mahkota. Setelah itu, rombongan Yi Kang berangkat menuju kuil Sinjusa.
Saat beristirahat, Yi Kang terkejut melihat Dal-i di sana. Ia tak bisa mengatakan bahwa ia datang untuk mengantarkan surat Je-woon kepada Woo-hee. Mereka akhirnya melakukan perjalanan bersama, dan Dal-i baru menyadari kenyataan pahit: perempuan yang dicintai Je-woon adalah perempuan yang hendak dinikahi Yi Kang.
Setibanya di kuil, Dal-i menyerahkan surat itu. Woo-hee jelas terpukul dan mengusir Dal-i dari tempat tersebut. Setelah itu, Yi Kang dan Woo-hee akhirnya berbicara empat mata. Woo-hee mengungkapkan bahwa ia tahu sang pangeran berniat menikahinya demi balas dendam kepada ayahnya. Ia menolak menjadi pion politik dan menolak pernikahan itu.
Serangan Misterius & Pengkhianatan Woo-hee
Sementara itu, sekelompok pembunuh berpakaian hitam menyerang pasukan Yi Kang dan membunuh mereka. Salah satu dari mereka hampir menyerang Woo-hee, namun Shin-won dan Yi Kang bergerak cepat melindunginya. Sang pangeran menyembunyikannya sebelum kembali bertarung. Api dinyalakan untuk memberi sinyal, dan para penyerang akhirnya berhasil dikalahkan—meski Shin-won terluka parah.
Namun kejadian itu bukan serangan acak. Rupanya semua ini adalah rencana Woo-hee sendiri. Pada akhirnya, ia muncul membawa senjata dan menembak Shin-won dan Yi Kang. Yi Kang terkena peluru dan jatuh dari tebing ke sungai.
Keesokan pagi, Se-don menemukan Shin-won yang masih hidup, namun mereka mengira Yi Kang tewas. Kabar tersebut sampai ke Raja Hui, yang diberi laporan bahwa Woo-hee sendiri menyaksikan Yi Kang jatuh.
Dal-i Menyelamatkan Yi Kang
Saat menuruni gunung, Dal-i menemukan Yi Kang tergeletak di tepi sungai dalam keadaan kritis. Ia mencari ramuan obat dan mengetahui bahwa para penjaga sedang mencari sang pangeran. Dal-i mengira Yi Kang sedang diburu, sehingga ia menyembunyikan keberadaannya.
Dengan keberanian yang tak terduga, ia mengeluarkan peluru dari tubuh Yi Kang dan membakar lukanya dengan sendok panas untuk menghentikan pendarahan.
Rencana Han-chul & Ambisi Woo-hee
Di Hanyang, Han-chul dan sekutunya membahas situasi. Mereka tak ingin Je-woon naik takhta dan berencana membunuhnya. Namun Woo-hee mengungkapkan bahwa dialah yang telah menembak sang pangeran. Ia mendorong Je-woon untuk menggantikan Yi Kang dan menjadi raja—sementara ia menjadi permaisuri. Dengan berani ia mengatakan bahwa kini semua kendali ada di tangannya.
Perjalanan Pulang Yi Kang & Dal-i
Lima belas hari kemudian, Yi Kang akhirnya sadar dan terkejut mengetahui bahwa Dal-i telah merawatnya selama itu. Dengan bantuannya, ia mengirim pesan kepada Eun-woo. Dal-i juga menemukan seekor kuda, dan mereka memulai perjalanan panjang kembali ke Hanyang.
Setelah dua hari perjalanan, kondisi Yi Kang memburuk. Ia memaksa terus berjalan, mencoba menjauhkan Dal-i demi keselamatannya. Tapi Dal-i tetap bertahan, dan pada akhirnya, Yi Kang meminta agar ia menjaganya sebelum pingsan.
Episode Review
Moon River Episode 3 penuh kejutan dan bergerak cepat. Drama ini tak menunggu lama untuk melemparkan penonton ke dalam pusaran politik, rencana kudeta, dan pengkhianatan yang mengejutkan. Woo-hee menjadi pusat dari banyak plot twist—antara cinta masa lalu pada Je-woon dan ambisi yang membuatnya tak berbeda dari ayahnya sendiri.
Di sisi lain, dinamika antara Yi Kang dan Dal-i semakin intens. Yi Kang tak bisa mengabaikan kemiripan Dal-i dengan mendiang istrinya, sementara Dal-i mulai menunjukkan kepedulian yang membuat hubungan mereka semakin rumit. Meski beberapa adegan terasa sedikit panjang, keseluruhan episode terbangun solid dan tetap memancing rasa penasaran.
Dengan ancaman politik yang membesar, identitas Dal-i yang misterius, dan nasib Yi Kang yang kian genting, Moon River Episode 3 menyiapkan panggung untuk konflik yang lebih besar.