Moon River Episode 1 dibuka dengan seorang bocah yang berlari menuju Elder Wolha, seorang tetua yang menjaga sebuah pohon bercahaya penuh bunga misterius. Ia menyerahkan sebuah buku, dan Wolha menyalin dua nama dari dalamnya.
Nama-nama itu kemudian berubah menjadi kelopak yang tumbuh di antara “fate blossoms” — bunga takdir yang melambangkan benang merah penghubung dua insan. Saat sang bocah penasaran dengan satu bunga yang tampak berbeda, Wolha pun memulai kisah tentang sepasang kekasih yang diikat oleh takdir tersebut.
Kisah itu membawa kita pada masa ketika Putra Mahkota Yi Kang bertemu seorang wanita cantik, jatuh cinta, lalu menikahinya. Namun kebahagiaan mereka tak bertahan lama. Keserakahan merusak segalanya, dan sang putri mahkota akhirnya meninggal.
Di masa kini, Yi Kang terlihat obsesif terhadap warna jubah barunya — ia bahkan mengamuk ketika warna kain tidak sesuai standar yang ia tetapkan lima tahun lalu. Dalam rapat bersama para menteri, mereka menekan Yi Kang untuk kembali menikah. Yi Kang akhirnya memilih putri dari Menteri Kiri Kim Han-chul, kandidat yang memang sudah dipertimbangkan sejak awal.
Sementara itu, Raja Lee Hui hidup terisolasi. Kim Han-chul sengaja membuatnya tampak tidak layak memimpin dan memanfaatkan situasi untuk memperkuat kekuasaannya. Raja mulai curiga bahwa Han-chul mungkin berniat menyingkirkan Yi Kang begitu pernikahan berlangsung.
Dari percakapan para pelayan istana, kita mengetahui bahwa mendiang putri mahkota dituduh terlibat pembunuhan ratu. Ia diberi racun, namun menolak tunduk dan memilih menenggelamkan diri. Tubuhnya ditemukan dalam keadaan membusuk, dan Yi Kang mengenalinya dari cincin yang dikenakan. Sejak kejadian itu, ia membenci segala sesuatu yang berhubungan dengan air.
Dalam kilas balik lima tahun lalu, Yi Kang memohon kepada ayahnya untuk menyelidiki kematian istrinya sebagai kasus pembunuhan. Namun Raja Lee Hui mengungkapkan kebenaran yang lebih kejam: ia sendiri yang memerintahkan sang selir untuk bunuh diri karena takut Yi Kang akan kabur bersama wanita itu atau ikut mati bersamanya.
Kini, Yi Kang mengunjungi makam istrinya sambil membawa jubah baru. Ia berniat meminum racun, tetapi Kim Han-chul datang menghentikannya. Dengan sombong, Han-chul mengakui bahwa dialah dalang pembunuhan ratu sekaligus orang yang menjebak selir Yi Kang. Ia sadar bahwa posisinya terlalu kuat untuk diganggu.
Dal-i dan Misteri Masa Lalu
Di kota Uljin, seorang perempuan bernama Park Dal-i berkeliling menjual garam. Ia pernah ditemukan hampir tenggelam dan kehilangan seluruh ingatan tentang masa lalunya. Komandan angkatan laut bernama Heo—pelanggan tetap Dal-i—memanggilnya dan meminta bantuan. Ia ingin Dal-i menyamar sebagai pedagang keliling dan pergi ke Hanyang untuk memeriksa kondisi putrinya yang menulis surat bernada ingin bunuh diri.
Dal-i bersiap berangkat, namun bibinya, Park Hong-nan, memohon agar ia tidak pergi. Ia mengungkapkan bahwa Dal-i dulunya seorang budak, dan para pemburu budak di Hanyang masih mencarinya. Meski diperingatkan, Dal-i tetap nekat berangkat.
Intrik Istana dan Ancaman Baru
Di istana, Ratu Ibu Han mencoba mencegah rencana pernikahan Yi Kang dengan putri Han-chul. Ia khawatir kekuasaan sang menteri akan semakin tak terbendung. Percakapan mereka juga mengungkap sejarah kelam kerajaan: sebelum Lee Hui berkuasa, kakaknya adalah raja.
Namun sang raja dan putra keduanya tewas di hari yang sama. Putra pertama, Je-woon, masih hidup, tetapi Ratu Ibu Han menjebak ibunya hingga dihukum mati dan kemudian mencopot Je-woon dari garis suksesi.
Di sisi lain, Dal-i tiba di rumah putri Komandan Heo dan berhasil bertemu dengannya. Gadis itu mengaku sedang dipaksa untuk bunuh diri. Dal-i diam-diam menyusun rencana untuk menyelamatkannya tanpa menarik perhatian penghuni rumah lainnya.
Saat berada di pasar, Yi Kang melihat Dal-i dan terpaku — ia merasa melihat sosok putri mahkota. Dal-i, mengira Yi Kang adalah pemburu budak seperti yang diperingatkan bibinya, panik dan kabur. Ia bersembunyi di sebuah gubuk kecil penuh tanaman dan berganti pakaian.
Namun ia tidak menyadari ada seorang pria duduk di atas pohon di dalam ruangan itu. Ketika mereka saling memandang, jam yang dipegang pria itu terjatuh dan mengenai kepala Dal-i hingga pingsan.
Pria itu meminta Dal-i mengganti rugi jamnya dan memerintahkan pelayan agar ia tidak diizinkan pergi. Ternyata pria tersebut adalah Je-woon, sepupu Yi Kang. Begitu Yi Kang mengetahui jamnya rusak, keduanya terlibat pertengkaran—dan justru terlihat jelas bahwa semuanya hanya sandiwara. Yi Kang selama ini berpura-pura menjadi pangeran tak berguna untuk menyembunyikan rencana balas dendamnya terhadap Han-chul.
Dal-i akhirnya mencuri pakaian lain dan mencoba kabur. Saat dikejar seisi rumah, ia melompat dari atap… dan mendarat tepat di pelukan Yi Kang.
Di Uljin, ayah angkat Dal-i bertanya pada Hong-nan mengapa Dal-i tidak boleh pergi ke Hanyang. Hong-nan menjawab singkat: jika ia dikenali, ia pasti mati.
Episode Review
Episode perdana Moon River menawarkan pembukaan yang kuat, memadukan elemen fantasi, tragedi kerajaan, dan misteri identitas. Adegan pembuka dengan Elder Wolha memberikan nuansa magis yang menarik, sementara bagian lain episode membangun fondasi konflik politik yang kompleks.
Intrik istana, permainan kekuasaan Kim Han-chul, serta sejarah kelam keluarga kerajaan menciptakan dinamika yang menggigit. Di sisi lain, kisah Dal-i menghadirkan lapisan misteri baru: identitasnya yang hilang, trauma tenggelam, dan kemiripannya dengan putri mahkota membuat kita bertanya-tanya apakah ia sebenarnya adalah wanita yang dianggap telah meninggal itu—atau jika ada rahasia yang lebih besar di balik semuanya.
Dengan konflik bertumpuk, karakter kuat, dan dunia yang kaya, Episode 1 berhasil membuka kisah dengan solid dan membuat penonton penasaran akan kelanjutan takdir Yi Kang dan Dal-i.




