Kali ini, saya ingin berbagi tentang kesan pertama nonton drama Korea Leverage. Serial drama ini mulai tayang tanggal 13 Oktober 2019 di TV Chosun. Drama ini dibintangi oleh Lee Dong-Gun, Jeon Hye-Bin, Kim Sae-Ron, Kim Kwon, dan Yeo Hoi-Hyeon. Berkisah tentang seorang penyidik penipuan asuransi, yaitu Lee Tae-Joon yang diperankan oleh Lee Dong-Gun. Rencananya, drama ini akan tayang 16 episode.
Jujur saja, saya tertarik untuk menontonnya karena drama ini mengingatkan saya akan Squad 38 yang dibintangi Ma Dong-Seok. Saya semakin tertarik setelah tahu drama ini adalah remake dari drama Amerika berjudul sama. Bayangan saya, drama ini minimal bisa sama dengan drama Ji Jin-Hee yaitu Designated Survivor: 60 Days. Beberapa hal ini yang membuat saya ingin menontonnya.
Saat nulis artikel ini, saya sudah nonton 3 episode. Kesan pertama saya adalah, tidak tertarik. Sebenarnya di episode pertama, saya sudah ketemu dengan hal-hal yang wagu saja menurut saya. Tapi saya coba teruskan ke episode 2 dan episode 3. Tapi ternyata … tetap saja wagu. Saya memutuskan tidak meneruskan menontonnya. Ini adalah pendapat pribadi saya. Karena mungkin akan ada di antara teman-teman yang menyukai drama ini.
Episode pertama drama Korea Leverage benar-benar aneh menurut saya. Semua yang terjadi begitu tiba-tiba. Kalau soal cerita, saya tidak masalah, karena menurut saya, ide cerita drama ini bagus. Episode awal menceritakan Lee Tae-Joon yang mengungkap insiden pencurian, yang di dalamnya tersembunyi motif asuransi. Jadi pencurian ini direkayasa. Dan Tae-Joon berhasil mengungkapnya.
Dikisahkan juga, kalau anak Tae-Joon menderita sakit langka yang obatnya masih dalam tahap penelitian. Namun, ada cairan yang digunakan sebagai bahan dasar untuk membuat obat ini. Sayangnya, obat ini tidak mudah didapatkan. Salah satu dokter yang merawat anak Tae-Joon mengatakan bahwa ia tahu siapa yang memiliki cairan ini. Ia bersedia memberikan alamat, namun tidak mau terlibat. Tae-Joon setuju. Ia lalu mencari alamat “rumah sakit” seperti yang tertulis di kartu nama yang diterimanya. Kesana-kemari mencari, Tae-joon akhirnya menemukan bangunan yang memiliki nama yang sama dengan yang ada di kartu. Hanya, bangunan ini bukan rumah sakit, melainkan sebuah restoran.
Karena sudah kepalang, Tae-Joon masuk juga ke restoran itu. Awalnya, si pemilik tidak mau memberitahu dan bersikeras bahwa tempat ini adalah restoran. Tapi setelah Tae-Joon menunjukkan kartu nama yang ia terima dari dokter yang merawat anaknya, ahjumma pemilik restoran akhirnya menunjukkan tempat itu. Singkat cerita, Tae-Joon berhasil bertemu dokter pemilik cairan itu. Ia lalu memohon untuk diberi cairan itu. Ia akan membayar berapapun yang diminta. Dokter yang praktek di restoran itu setuju namun ia mengajukan syarat. Cairan yang ditelitinya itu ia bilang dicuri oleh sebuah perusahaan besar. Si dokter mau, Tae-Joon mencuri berkas-berkas yang berkaitan dengan penelitian itu dan memberikan kepadanya. Tae-Joon setuju. Tae-Joon tidak tahu bahwa kejadian ini juga sudah direkayasa.
Akhirnya Tae-Joon memutuskan resign dari kantornya bekerja. Ia tak mungkin bisa melakukan tugasnya kalau masih bekerja sebagai penyidik asuransi. Nah… di sinilah semua tiba-tiba ada. Awalnya saya kira akan menarik. Tapi, saya jadi senyum sendiri. Menurut saya, wagu saja. Ini beberapa yang wagu.
- Tae-Joon tiba-tiba kenal dengan para pencuri yang saya ceritakan muncul di episode 1. Tae-Joon merekrut mereka.
- Tae-Joon tiba-tiba punya uang banyak. Walau akhirnya saya tahu bahwa uang itu dari pemilik galeri yang merekayasa pencurian, tapi tetap saja wagu.
- Tiba-tiba Tae-Joon menjadi jago bikin strategi mencuri.
- Ada beberapa hal lain lagi… saya lupa
Singkatnya … saya tidak akan meneruskan menonton drama ini. Saya tidak suka dengan alur yang ada.