Jeddah – Kabar baik datang dari Timnas Indonesia jelang ronde keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia. Penyerang utama Ole Romeny akhirnya kembali bergabung setelah absen selama dua bulan akibat cedera. Kehadiran striker berusia 25 tahun itu diyakini akan membuat lini depan Skuad Garuda semakin berbahaya dan penuh variasi serangan.
Romeny sebelumnya harus menepi pasca cedera kaki yang dideritanya setelah turnamen Piala Presiden 2025. Cedera tersebut bahkan memaksanya menjalani operasi dan pemulihan panjang, yang membuatnya absen dalam dua laga uji coba di FIFA Matchday September 2025.
Absennya Romeny saat itu cukup terasa. Beberapa pemain yang diturunkan pelatih Patrick Kluivert belum mampu menggantikan peran mantan striker FC Emmen dan FC Utrecht tersebut sebagai ujung tombak tim.
Namun kini, tanda-tanda kembalinya Romeny sudah terlihat sejak dua pekan lalu melalui unggahannya di media sosial. Ia tampak berlatih secara mandiri di Amsterdam, Belanda, di bawah pengawasan pelatih fisik Timnas Indonesia, Quentin Jacoba.
Kepastian kembalinya sang striker dikonfirmasi saat Romeny ikut dalam sesi latihan pertama Timnas Indonesia di Jeddah pada Jumat (3 Oktober 2025) malam waktu setempat.
Kombinasi Lama yang Siap Terulang
Kehadiran Romeny membuka peluang Patrick Kluivert untuk kembali menurunkan duet maut yang sempat mencuri perhatian pada laga melawan Bahrain pada Maret 2025 lalu, yakni Ole Romeny dan Ragnar Oratmangoen. Dalam laga tersebut, Indonesia menang tipis berkat gol tunggal Romeny hasil kerja sama apik keduanya.
Ragnar Oratmangoen, yang juga sempat absen panjang karena cedera, kini telah pulih dan siap tampil. Pemain FCV Dender itu sempat dipanggil untuk laga FIFA Matchday September, namun belum mendapat menit bermain. Kini, kombinasi keduanya disebut-sebut akan menjadi senjata utama Garuda di lini depan.
Alternatif Lini Depan yang Kian Dalam
Selain Romeny dan Oratmangoen, pelatih Patrick Kluivert memiliki sejumlah opsi lain di sektor depan.
- Miliano Jonathans, pemain muda yang disebut memiliki gaya bermain mirip Arjen Robben, berpotensi menjadi pilihan utama di sayap kanan. Kecepatannya dalam serangan balik bisa menjadi pembeda.
- Di sisi kiri, Beckham Putra dan Stefano Lilipaly siap memberikan warna permainan berbeda dengan kemampuan umpan silang dan mobilitas tinggi.
- Untuk posisi striker murni, Kluivert juga memiliki Mauro Zijlstra dan Ramadhan Sananta yang siap menjadi pelapis jika Romeny belum mencapai kondisi terbaik.
- Di sisi kanan, Egy Maulana Vikri serta Sayuri bersaudara (Yakob dan Yance) juga siap memberikan tekanan ekstra bagi pertahanan lawan.
Dengan banyaknya pilihan pemain di lini depan, Patrick Kluivert dinilai memiliki kedalaman skuad yang mumpuni untuk menghadapi fase penting kualifikasi ini. Tantangan terbesar kini adalah menentukan kombinasi paling efektif untuk menghadapi lawan-lawan kuat di babak berikutnya.
Romeny Jadi Kunci
Kembalinya Ole Romeny bukan hanya menambah variasi serangan, tetapi juga membawa semangat baru bagi skuad Garuda. Ketajaman dan kecerdasannya dalam membaca ruang dianggap menjadi faktor penting dalam pola permainan cepat yang diterapkan Kluivert.
“Kami tahu betul betapa pentingnya kehadiran Ole. Ia pemain yang punya insting gol tinggi dan bisa mengubah arah pertandingan kapan saja,” ujar salah satu staf pelatih Timnas Indonesia.
Dengan kondisi ini, lini depan Indonesia dinilai “makin mematikan” jelang ronde keempat. Kombinasi pemain muda, pengalaman, serta kembalinya para pemain kunci seperti Romeny dan Oratmangoen menjadi modal kuat bagi Garuda untuk melanjutkan mimpi menuju Piala Dunia 2026.
Topik terkait: #Kualifikasi Piala Dunia 2026, #Ole Romeny, #Patrick Kluivert, #Ragnar Oratmangoen, #Sepak Bola, #Timnas Indonesia