10 Fakta Menarik “Now You See Me” yang Jarang Diketahui Penonton

10 Fakta Menarik “Now You See Me” yang Jarang Diketahui Penonton

Waralaba Now You See Me sudah memikat penonton sejak 2013 lewat perpaduan trik sulap, heist modern, dan twist yang sulit ditebak. Tapi di balik gemerlap panggung Horsemen, ada banyak fakta menarik yang jarang dibahas. Inilah 10 sisi lain Now You See Me yang bisa membuat penonton makin memahami uniknya franchise ini.

1. 80% Trik di Film Pertama Dilakukan Secara Real

Meski terlihat mustahil, sebagian besar trik dalam film pertama dilakukan secara praktikal tanpa CGI. Jesse Eisenberg, Dave Franco, dan Isla Fisher menjalani sesi latihan intensif bersama pesulap profesional agar trik tangan, lempar kartu, hingga teknik misdirection terlihat nyata.

2. Jesse Eisenberg Belajar Sulap Langsung dari Street Magician Dunia Nyata

Untuk memerankan J. Daniel Atlas, Eisenberg belajar dari street magician terkenal yang mengajarinya kecepatan tangan serta kontrol kartu tingkat tinggi. Gerakan “card spring” dan “card bridge” yang ikonik di film benar-benar ia kuasai sendiri.

3. “The Eye” Terinspirasi dari Organisasi Pesulap Nyata

Secret society fiktif ini mengambil inspirasi dari:

  • The Magic Circle (komunitas pesulap tertutup di Inggris),
  • Freemason,
  • grup ilusionis klasik Eropa.

Konsep “pesulap yang menjaga rahasia ilusi dunia” adalah gabungan dari ketiga referensi tersebut.

4. Kejutan di Film Pertama Sebetulnya Sudah Di-foreshadow

Banyak petunjuk kecil tersebar sepanjang film, misalnya:

  • Dialog Dylan yang berkaitan dengan ayahnya,
  • Cara kamera fokus pada reaksi Dylan dibanding aksi Horsemen,
  • Frame tertentu yang sengaja menyorot koper dan buku catatan.

Bagi penonton detail-oriented, twist Dylan sebenarnya sudah disiapkan sejak awal.

5. Lula Sebenarnya Tidak Masuk Rencana Awal Film Kedua

Karakter Lula (Lizzy Caplan) baru ditambahkan setelah Isla Fisher absen karena hamil. Menariknya, penonton justru menyukai chemistry Lula dan Jack, sehingga karakter ini dipertahankan dan kembali muncul di film ketiga.

6. Dave Franco Sungguh Belajar Teknik Lempar Kartu Berbahaya

Trik “throwing card like a blade” yang dilakukan Jack Wilder benar-benar mengharuskan Dave Franco mempelajari teknik membahayakan. Ia sering melukai tangannya sendiri dan staf produksi menggunakan pelindung mata selama syuting adegan itu.

7. Franchise Ini Selalu Menghindari “Pure CGI Magic”

Para kreator film sejak awal memutuskan bahwa sulap harus tetap terlihat praktis dan manusiawi. CGI hanya digunakan untuk mempercantik efek, bukan menciptakan trik sepenuhnya. Ini membuat franchise terasa berbeda dari film fantasi lain.

8. Perubahan Genre di Setiap Film

Uniknya, tiap sekuel berubah rasa:

  • Film pertama = heist klasik
  • Film kedua = adventure dan chase
  • Film ketiga = thriller dengan fokus ensemble

Ini membuat franchise tetap segar dan tidak terasa berulang.

9. Dylan Rhodes Adalah Dalang yang Selalu Mengendalikan Narasi

Peran Dylan di ketiga film selalu berkaitan dengan tema “kontrol informasi”. Ia bukan sekadar agen FBI atau pemimpin rahasia—ia dalang naratif yang menentukan bagaimana penonton melihat alur cerita. Inilah alasan twist-nya selalu terasa kuat.

10. Ada Banyak Easter Egg Yang Menyiratkan Film Lanjutan

Mulai dari tarot card, dialog samar Thaddeus, hingga simbol The Eye yang muncul diam-diam di latar film kedua—franchise ini memang meninggalkan petunjuk untuk sekuel. Bahkan ending film ketiga jelas membuka jalan untuk proyek berikutnya.


Recommended for You

About the Author: masasha

Penyuka drama Korea, film, dan serial lainnya. Mengelola web ini sejak 2012 sampai saat ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *