Film horor-religius berjudul Jembatan Shiratal Mustaqim menarik perhatian publik, bukan hanya karena tema spiritual yang diangkat, tetapi juga karena komentar tajam dari Angelina Sondakh saat menghadiri konferensi pers di Epicentrum XXI, Jakarta, pada 18 September 2025.
Sebagai mantan narapidana kasus korupsi, kehadiran Angelina dalam acara tersebut menjadi sorotan tersendiri. Ia memberikan tanggapan kritis terhadap penggambaran praktik korupsi dalam film yang disutradarai oleh Bounty Umbara. Menurutnya, representasi korupsi dalam cerita masih terbatas dan hanya menyentuh satu sisi kekuasaan, yaitu eksekutif. Ia menyarankan agar aspek legislatif juga turut disorot untuk memberikan gambaran yang lebih menyeluruh.
Angelina juga mengungkapkan bahwa film ini memberikan efek emosional yang kuat baginya. Ia merasa bahwa pesan moral yang disampaikan, terutama mengenai konsekuensi spiritual dari perbuatan korupsi, menjadi pengingat yang mendalam. Pengalaman pribadinya membuatnya meresapi makna film tersebut secara lebih intens.
Salah satu adegan yang menarik perhatian adalah ketika tokoh koruptor dalam film digambarkan bebas dan melakukan sujud syukur di pengadilan. Angelina menanggapi adegan tersebut dengan harapan agar sistem hukum di Indonesia dapat menegakkan keadilan secara merata.
Selain itu, ia memuji kecerdasan penulis naskah dalam merangkai dialog yang menggambarkan bagaimana manipulasi kata-kata bisa membuat tindakan salah terlihat benar. Menurutnya, hal ini menjadi refleksi penting bagi masyarakat agar lebih kritis terhadap narasi yang menyesatkan.
Jembatan Shiratal Mustaqim diproduksi oleh Dee Company dan dibintangi oleh Agus Kuncoro, Imelda Therinne, serta Raihan Khan. Film ini mengangkat tema korupsi dari sudut pandang spiritual, menyoroti dampaknya terhadap keluarga dan lingkungan sosial. Dijadwalkan tayang di bioskop seluruh Indonesia mulai 9 Oktober 2025.
Topik terkait: #Angelina Sondakh, #film Jembatan Shiratal Mustaqim, #Hiburan