The Iris Affair (2025) – Sinopsis & Review Episode 1

The Iris Affair (2025) – Sinopsis & Review Episode 1

Seorang jenius tanpa akar bernama Iris Nixon mencuri sebuah kode misterius dari seorang dermawan karismatik, lalu menghilang begitu saja. Ia pun terlibat dalam perlombaan waktu yang menegangkan untuk mengungkap rahasia di balik kode itu—sebuah teka-teki yang bisa mengubah segalanya.

  • Genre: Kejahatan, Aksi & Petualangan, Fiksi Ilmiah, Fantasi
  • Kreator: Neil Cross

Sinopsis The Iris Affair Episode 1

Episode pertama The Iris Affair dibuka dengan adegan menegangkan di Sardinia, Italia. Seorang polisi bernama Teo berlutut, memohon bantuan pada seorang wanita bernama “Monica”. Namun, ternyata itu bukan nama aslinya. Ia adalah Iris Nixon, sosok jenius yang dikenal dingin dan ahli dalam memecahkan teka-teki, tanpa peduli orang di sekitarnya sedang dalam bahaya.

Keduanya tampak memiliki masa lalu yang rumit, tapi suasana berubah ketika seorang pengusaha kaya bernama Cameron mengalihkan perhatian pada gadis muda bernama Joy.

Sebelum Kejadian di Sardinia

Sehari sebelumnya, Iris bersembunyi di sebuah kabin kecil di tepi danau. Meski ada banyak laporan palsu mengenai keberadaannya, seorang podcaster eksentrik bernama Alfie terus melacak gerak-geriknya lewat acara podcast berjudul Two Seconds to Midnight. Menurut Alfie, perburuan besar sedang berlangsung untuk menangkap Iris, bahkan kabarnya ada hadiah 4 juta euro bagi siapa pun yang berhasil menemukannya.

Ironisnya, Iris sering menonton podcast itu sendiri—sebuah kebiasaan yang terkesan narsistik, tapi juga menunjukkan betapa berharganya informasi yang ia kumpulkan.

Untuk menutupi identitasnya, Iris bekerja sebagai guru privat bagi keluarga kaya di Villa Ferrante. Muridnya, Joy, adalah gadis pemberontak yang sulit diatur. Namun Iris tampaknya memiliki alasan tersendiri untuk tetap di sana.

Sementara itu, Satuan Kasus Khusus yang disewa Cameron terus memburunya. Salah satu anggota menemukan rekaman CCTV yang menunjukkan Iris mengambil teleskop di Cagliari enam minggu lalu dengan nama samaran Myrna Loy—dan benda itu kelak berperan penting.

Asal Mula: Dua Tahun Sebelumnya

Dua tahun sebelum kejadian, Iris mengikuti sebuah perburuan teka-teki online berskala global bernama Nine Horses. Dari lebih dari 17.000 peserta, termasuk para ahli kripto dan jenius universitas Oxford, Iris keluar sebagai pemenang. Di sinilah ia pertama kali bertemu Cameron—seorang investor swasta yang dikenal “membantu orang cerdas melakukan hal-hal brilian.”

Sebagai hadiah, Iris direkrut untuk bekerja pada proyek rahasia milik Cameron di Slovenia, meski awalnya ia menolak. Namun, ketika Cameron menawarinya untuk memecahkan teka-teki ilmiah paling rumit yang pernah ada, rasa penasarannya tak bisa dibendung.

Proyek Charlie Big Potatoes

Di markas bawah tanah yang dulunya pos pendengaran pemerintah, Cameron memperkenalkan proyek Charlie Big Potatoes—sebuah AI (kecerdasan buatan) super dengan kemampuan tumbuh seperti otak organik. Teknologi ini disebut topological quantum device, beroperasi di suhu kamar dan mampu belajar secara mandiri.

Masalahnya, AI itu “tertidur”. Cameron yakin Iris adalah satu-satunya yang mampu membangunkannya dengan memecahkan kode rahasia dalam diari Jensen, ilmuwan yang dulu menciptakan AI tersebut namun kini kehilangan akal sehat setelah mencoba menghancurkannya.

Cameron menjelaskan, proyek ini dilakukan secara rahasia dengan dana dari “investor bayangan”. Iris pun sadar bahwa jika ia menolak, nyawanya bisa menjadi taruhannya.

Kembali ke Masa Kini

Di masa kini, Iris tinggal di kabin tepi danau, di mana ia masih menyimpan teleskop dan papan penuh catatan seperti peta pikiran. Tempat itu penuh jebakan—termasuk perangkap beruang—untuk melindungi diri dari pembunuh bayaran.

Benar saja, seorang pria bersenjata mencoba menyerangnya. Iris berhasil menundukkan pria itu dengan mudah dan memaksanya bicara tentang siapa yang mengirimnya. Namun saat ia lengah mengambil kotak P3K, pria itu kabur, lalu ditemukan tewas di dasar jurang.

Tak lama kemudian, dua pria lain yang bekerja untuk Cameron menemukan brankas rahasia di kabin Iris. Mereka mencari diari Jensen—bukti bahwa Iris mencurinya. Namun ketika mereka melihat Iris berdiri di luar jendela, pengejaran pun dimulai.

Ulasan Episode 1

Sebagai episode pembuka, The Iris Affair menghadirkan konsep menarik—gabungan antara thriller, misteri, dan fiksi ilmiah dengan tokoh utama perempuan yang kompleks. Namun, ada beberapa hal yang terasa janggal.

Untuk seseorang yang disebut jenius, Iris tampak terlalu berani memperlihatkan wajah aslinya di depan umum. Logika ceritanya kadang goyah—apalagi dengan imbalan 4 juta euro yang seharusnya membuat semua orang memburunya.

Meski begitu, kisahnya tetap menegangkan. Perpaduan antara teka-teki kode, proyek AI rahasia, dan masa lalu kelam sang protagonis memberi potensi besar bagi seri ini.

Hanya saja, penggunaan alur maju-mundur membuat sebagian penonton mungkin kehilangan rasa “ancaman” karena kita tahu Iris akan selamat setidaknya sampai bertemu kembali dengan Cameron.

Dari sisi visual dan atmosfer, episode ini solid—penuh nuansa misterius dan sedikit tech-noir. Namun, The Iris Affair masih belum mampu memberikan gebrakan baru dalam genre AI-thriller yang sudah cukup padat.

Kesimpulan

Episode perdana serial barat The Iris Affair menyajikan fondasi menarik: seorang wanita jenius yang diburu karena mencuri rahasia teknologi berbahaya. Meski belum mencapai titik klimaks yang memuaskan, serial ini tetap menjanjikan bagi penggemar kisah konspirasi, teka-teki ilmiah, dan drama psikologis.

Jika kamu mencari tontonan dengan suasana misterius dan karakter utama yang penuh teka-teki, The Iris Affair layak dicoba—meskipun masih terasa seperti potongan awal dari sesuatu yang lebih besar.


Recommended for You

About the Author: masasha

Penyuka drama Korea, film, dan serial lainnya. Mengelola web ini sejak 2012 sampai saat ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *