Juwita – Chrisye

youtube image

La-a lala-lala-lala
Lala-lala lala-lala-la-la
La-la-lala

Selembut kurasakan tatapan rembulan
Kau dewiku bintang kejora
Tiada lagi cahaya kudamba
Mengusik kalbu dalam pesona

Seindah panorama bak lembayung senja
Kala hati dimabuk cinta
Ku dibuai Smaradahana
Bagai legenda Rama dan Shinta

Engkau juwita bagai bunga
Mahligai rama-rama
Pelita hati, penyuluh hidupku
Kehangatan menyatu
Tiada kata semanis madu
‘Kan hasrat menuju cita bahagia

La-la lala-lala-lala
Lala-lala
Lala-lala-lala
Lala-aa

Seindah panorama bak lembayung senja
Kala hati dimabuk cinta
Ku dibuai Smaradahana
Bagai legenda Rama dan Shinta

Engkau juwita bagai bunga
Mahligai rama-rama
Pelita hati, penyuluh hidupku
Kehangatan menyatu
Tiada kata semanis madu
‘Kan hasrat menuju cita bahagia

Engkau juwita bagai bunga
Mahligai rama-rama
Pelita hati, penyuluh hidupku
Kehangatan menyatu
Tiada kata semanis madu
‘Kan hasrat menuju cita bahagia

La-la lala-lalalala lalalala la-lala-lalala la-la-lala
La-la la-lala-lalala la-lala-la la-lala-lala-la la-la-lala
La-la lala-lala-lala la-la-lala 

Profil Chrisye

H. Chrismansyah Rahadi lahir dengan nama Christian Rahadi (16 September 1949 – 30 Maret 2007) yang lebih dikenal dengan nama panggung Chrisye, merupakan seorang penyanyi dan pencipta lagu asal Indonesia.

Ia dilahirkan di Jakarta dari keluarga Tionghoa-Indonesia, Chrisye menjadi tertarik dengan musik saat masih muda. Waktu masih belajar di SMA, Chrisye bermain gitar bas dalam sebuah band yang ia bentuk bersama kakaknya, Joris. Pada akhir dasawarsa 1960-an dia menjadi anggota band Sabda Nada (yang kemudian hari berganti nama menjadi Gipsy). Pada tahun 1973, setelah mengambil cuti beberapa lama, dia mengikuti band tersebut ke New York untuk main musik. Setelah kembali ke Indonesia untuk waktu singkat, dia kembali ke New York dengan band lain, yaitu The Pro’s. Sekembali ke Indonesia, pada tahun 1976 dia bekerja sama dengan Gipsy dan Guruh Soekarnoputra untuk merekam album indie Guruh Gipsy.

Setelah keberhasilan Guruh Gipsy, pada tahun 1977 Chrisye menghasilkan 2 karya terbaiknya, yaitu “Lilin-Lilin Kecil” tulisan James F. Sundah serta album jalur suara Badai Pasti Berlalu. Sukses kedua karya ini membuat Chrisye direkrut oleh Musica Studios, yang dengan perusahaan rekaman itu dia merilis album solo perdananya, Sabda Alam, pada tahun 1978. Selama kariernya yang lebih dari 25 tahun dia menghasilkan 20 album solo lain, serta main dalam 1 film: Seindah Rembulan (1981).

Chrisye meninggal di rumahnya di Jakarta pada hari Jumat tanggal 30 Maret 2007 setelah bertahun-tahun mengidap kanker paru-paru. Dia meninggalkan seorang istri, Gusti Firoza Damayanti Noor, dan empat anak.

Dikenal untuk vokalnya yang halus dan gaya panggung yang kaku, Chrisye dianggap salah satu penyanyi Indonesia legendaris. Lima album yang termasuk karyanya dimuat dalam daftar 150 Album Indonesia Terbaik oleh majalah musik Rolling Stone Indonesia. Lima lagunya (dan satu lagi yang dia mendukung) dimuat dalam daftar lagu terbaik oleh majalah yang sama pada tahun 2009. Beberapa albumnya disertifikasi perak atau lebih tinggi. Dia menerima 2 lifetime achievement award, 1 pada tahun 1993 dari BASF Awards dan 1 lagi pada tahun 2007 dari stasiun televisi SCTV. Pada tahun 2011, Rolling Stone Indonesia mencatat Chrisye sebagai musisi Indonesia terbaik nomor 3 sepanjang masa. 

Share on:

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.