Inilah Bahaya Sexting Remaja dengan Emoticon – Kita tahu bahwa emoticon atau emoji biasa dipakai untuk mengungkapkan perasaan melalui gambar karakter lucu. Namun, perkembangan saat ini, emoticon juga dipakai untuk aktivitas sexting. Apa itu ?
Sexting adalah tindakan melakukan aktivitas seksual lewat percakapan tulisan atau gambar di gadget. Oleh karena itu, sebagai orang tua, kita harus pintar menyikapinya. Kita tahu bahwa remaja memiliki segudang ‘inovasi’ untuk mengaburkan diri. Remaja saat ini tidak hanya berkomunikasi dengan bahasa biasa seperti umum lewat berbagai teknologi dan media sosial. Bahkan emoticon atau emoji bisa menjadi bahasa ‘rahasia’ bagi mereka.
Maka dari itu, emoticon atau emoji yang dipandang lucu karena berisi gambar-gambar atau simbol perlu diwaspadai orang tua. Sebuah gambar pisang pada emoticon bisa diartikan lain. Dalam hal ini termasuk juga emoji hotdog, sering dimaknai sebagai alat kelamin pria. Sementara gambar tempat tidur bisa diartikan dengan ajakan untuk tidur bersama lawan jenis.
Kebanyakan orang tua, tidak memonitor penggunaan emoji anaknya. Ayah dan ibu sebatas berpikir emoji adalah cara lucu remaja mengekspresikan diri.

Inilah Bahaya Sexting Remaja dengan Emoticon
Dilansir dari Republika Online, Parental Communication Specialist di HARA Parenting, Hana Yasmira, mengatakan orang tua perlu mewaspadai penggunaan emoji sebagai bentuk sexting. Bukan tidak mungkin, anak akan terjerumus pada perilaku seks di luar nikah atau seks bebas bila rutin terlibat dalam aktivitas sexting.
Hana Yasmira menambahkan, sexting menggunakan emoji adalah varian dari perilaku seksual remaja. Pada jaman dahulu, saat penggunaan internet belum begitu marak, orang mengenal sexting dengan istilah ‘sex phone’.
Apabila aktivitas sexting ini dilakukan oleh pasangan menikah, Hana percaya itu sebagai variasi positif untuk menghangatkan hubungan meskipun risikonya sangat besar. Karena bisa bocor ke publik jika telepon genggam rusak atau hilang. Tapi bagi remaja, sexting jelas salah karena itu bukan perilaku yang seharusnya mereka lakukan.
Waspadalah para orang tua.